Kerinci - Gempa berkekuatan 6,5 SR yang terjadi di Pesisir Selatan, Sumbar, Kamis (2/6), ternyata ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Kerinci. Hal ini disampaikan oleh Pakar Geofisika Universitas Andalas, Daz Edwiza.
Menurut penyandang gelar Magister Geofisika Terapan, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, kondisi aktivitas Gunung Kerinci sebagai salah satu penanda bakal terjadinya gempa.
“Aktivitas Gunung Kerinci beberapahari belakangan bisa kita jadikan sebagai tanda akan terjadi gempa di wilayah yang berdekatan. Jadi daerah gempa vulkanik dan tektonik sering terjadi berdekatan” ungkapnya.
Dijelaskannya, Mekanisme gempa tersebut, diperkirakan akibat patahan lokal dari segmen tektonik sepanjang pantai barat Sumatera sebagai akibat konvergensi dari lempeng samudera dan lempeng benua.
“Akibatnya antara lain massa kerak bumi yang menunjam ke dalam mempunyai temperatur lebih tinggi dan juga tekanan tinggi maka magma tertekan dan berusaha keluar melalui daerah pergunungan maka dapat menimbulkan aktifitas vulkanik seperti gunung kerinci,” pungkasnya.
Menurut penyandang gelar Magister Geofisika Terapan, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, kondisi aktivitas Gunung Kerinci sebagai salah satu penanda bakal terjadinya gempa.
“Aktivitas Gunung Kerinci beberapahari belakangan bisa kita jadikan sebagai tanda akan terjadi gempa di wilayah yang berdekatan. Jadi daerah gempa vulkanik dan tektonik sering terjadi berdekatan” ungkapnya.
Dijelaskannya, Mekanisme gempa tersebut, diperkirakan akibat patahan lokal dari segmen tektonik sepanjang pantai barat Sumatera sebagai akibat konvergensi dari lempeng samudera dan lempeng benua.
“Akibatnya antara lain massa kerak bumi yang menunjam ke dalam mempunyai temperatur lebih tinggi dan juga tekanan tinggi maka magma tertekan dan berusaha keluar melalui daerah pergunungan maka dapat menimbulkan aktifitas vulkanik seperti gunung kerinci,” pungkasnya.