MUMBAI – Nasib tragis dialami Ruby Rai. Perempuan 17 tahun itu tertunduk lesu, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Mengenakan kaus merah muda, remaja yang sempat dinobatkan sebagai pelajar dengan nilai ujian nasional tertinggi di Bihar, India, itu menurut ketika dibawa petugas ke sel.
Dia dipenjara karena rekamannya yang menyebut politik sebagai ilmu memasak diunggah ke dunia maya dan menjadi viral.
Video itu mungkin lucu jika yang mengatakannya bocah taman kanak-kanak. Masalahnya, Rai adalah pemegang peringkat pertama dalam ujian nasional di Bihar.
Semua orang pun mempertanyakan bagaimana pelajar kelas XII jurusan seni itu bisa mendapat nilai yang nyaris sempurna. Ternyata, Rai tidak sendiri. Ada beberapa nama peringkat teratas yang juga dicurigai curang.
Bihar School Education Board (BSEB) pun mengetes ulang Rai. Benar saja. Ketika diminta menulis esai tentang Tulsidas, sastrawan di India, cewek berambut panjang itu hanya menulis dua kata, Tulsidas ji pranam alias Tulsidas hebat.
Hasil serupa ditunjukkan pemegang peringkat tertinggi jurusan sains, Saurabh Shrestha. Dia tidak bisa menyebutkan bahwa H2O adalah rumus untuk air.
’’Saya tidak tahu bagaimana saya bisa dapat nilai tertinggi,’’ kata Rai sebagaimana dikutip Hindustan Times kemarin. Yang pasti, dia dan kepala sekolah tempatnya belajar masih memiliki hubungan kerabat.
Pria yang dimaksud adalah Bachcha Roy, kepala VR College (Vaishali), yang ditahan lebih dulu. Selain Roy, ada beberapa nama lain yang ditahan terkait kecurangan masal dalam ujian tersebut.
Total ada 18 orang yang sudah diamankan. Rai bakal ditahan hingga 8 Juli nanti. Manu Maharaj dari kepolisian setempat mengatakan, Rai akan ditahan hingga bisa membuktikan bahwa dirinya masih anak-anak. Ketika ditanya bagaimana caranya, Manu Maharaj tidak bisa menjawab.
Penahanan Rai pun memicu protes dari banyak kalangan. Mereka menganggap Rai tidak bersalah. Dia hanya korban sistem pendidikan yang sudah sedemikian bobrok.
Ujian nasional di kota terpadat ketiga di India itu memang menjadi sorotan dunia internasional. Sebab, orang tua siswa melakukan apa saja untuk membantu anaknya.
Tahun lalu ratusan orang tua dan anggota keluarga lainnya terlihat memanjat gedung untuk memberikan kode jawaban. Pemerintah setempat sudah mengancam memenjarakan siapa saja yang berbuat curang.
Namun, kasus Rai tetap saja membuktikan bahwa ancaman itu tidak mempan. (BBC/AFP/HindustanTimes/sha/c15/any)
sumber ; Jpnn.com
Mengenakan kaus merah muda, remaja yang sempat dinobatkan sebagai pelajar dengan nilai ujian nasional tertinggi di Bihar, India, itu menurut ketika dibawa petugas ke sel.
Dia dipenjara karena rekamannya yang menyebut politik sebagai ilmu memasak diunggah ke dunia maya dan menjadi viral.
Video itu mungkin lucu jika yang mengatakannya bocah taman kanak-kanak. Masalahnya, Rai adalah pemegang peringkat pertama dalam ujian nasional di Bihar.
Semua orang pun mempertanyakan bagaimana pelajar kelas XII jurusan seni itu bisa mendapat nilai yang nyaris sempurna. Ternyata, Rai tidak sendiri. Ada beberapa nama peringkat teratas yang juga dicurigai curang.
Bihar School Education Board (BSEB) pun mengetes ulang Rai. Benar saja. Ketika diminta menulis esai tentang Tulsidas, sastrawan di India, cewek berambut panjang itu hanya menulis dua kata, Tulsidas ji pranam alias Tulsidas hebat.
Hasil serupa ditunjukkan pemegang peringkat tertinggi jurusan sains, Saurabh Shrestha. Dia tidak bisa menyebutkan bahwa H2O adalah rumus untuk air.
’’Saya tidak tahu bagaimana saya bisa dapat nilai tertinggi,’’ kata Rai sebagaimana dikutip Hindustan Times kemarin. Yang pasti, dia dan kepala sekolah tempatnya belajar masih memiliki hubungan kerabat.
Pria yang dimaksud adalah Bachcha Roy, kepala VR College (Vaishali), yang ditahan lebih dulu. Selain Roy, ada beberapa nama lain yang ditahan terkait kecurangan masal dalam ujian tersebut.
Total ada 18 orang yang sudah diamankan. Rai bakal ditahan hingga 8 Juli nanti. Manu Maharaj dari kepolisian setempat mengatakan, Rai akan ditahan hingga bisa membuktikan bahwa dirinya masih anak-anak. Ketika ditanya bagaimana caranya, Manu Maharaj tidak bisa menjawab.
Penahanan Rai pun memicu protes dari banyak kalangan. Mereka menganggap Rai tidak bersalah. Dia hanya korban sistem pendidikan yang sudah sedemikian bobrok.
Ujian nasional di kota terpadat ketiga di India itu memang menjadi sorotan dunia internasional. Sebab, orang tua siswa melakukan apa saja untuk membantu anaknya.
Tahun lalu ratusan orang tua dan anggota keluarga lainnya terlihat memanjat gedung untuk memberikan kode jawaban. Pemerintah setempat sudah mengancam memenjarakan siapa saja yang berbuat curang.
Namun, kasus Rai tetap saja membuktikan bahwa ancaman itu tidak mempan. (BBC/AFP/HindustanTimes/sha/c15/any)
sumber ; Jpnn.com