Gubernur Jambi, H.Zumi Zola dianugerahi gelar adat Sultan Anom Sri Manggaloh. / Humas Provinsi Jambi
KERINCI - Gubernur Jambi H.Zumi Zola,S.TP,MA
menyarankan agar dalam Festival Danau Kerinci selalu ditampilkan sesuatu
yang baru, yang dimaksudkan agar wisatawan semakin tertarik menyaksikan
Festival Danau Kerinci serta meningkatkan rasa ketertarikan masyarakat
untuk mengunjungi Kerinci. Hal tersebut dikemukakan oleh Zola dalam
Pembukaan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci, bertempat di
Anjungan Tanjung Hatta, Desa Sanggaran Agung, Kecamatan Keliling Danau,
Kabupaten Kerinci, Sabtu (20/8) siang.
Zola mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kerinci dan semua pihak yang terlibat atas segala upaya yang dilakukan dalam penyelenggaraan Festival Danau Kerinci.
Zola juga mengapresiasi adanya penetapan Desa Lempur sebagai Desa Wisata serta Pawai Perahu di Danau Kerinci sebagai sesuatu yang baru dalam Festival Danau Kerinci tahun 2016 ini.
"Sesuatu yang baru yang tentunya tidak mengurangi dan tidak merusak nilai Festival Danau Kerinci. Ini kan budaya masyarakat Kerinci. Kita sedang mengkaji sesuatu yang baru, tanpa mengurangi atau merusak nilai budaya Kerinci," ujar Zola.
Zola menyatakan, sektor pariwisata merupakan sektor andalan pada masa mendatang, dan, Kerinci telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Pariwisata sebagai ikon atau branding pariwisata Provinsi Jambi.
Guna mendukung dan mengembangkan pariwisata Kerinci, lanjut Zola, dia berupaya memudahkan akses bagi wisatawan untuk datang ke Kerinci, melalui pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci. "Akses dan infrastruktur harus terus kita benahi," terang Zola.
Zola mengungkapkan, saat kedatangan Presiden Indonesia, Jokowi ke Jambi dalam puncak Hari Koperasi Nasional pada 21 Juli 2016, dia menyampaikan langsung permohonan kepada Jokowi untuk membantu pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci.
Zola juga berharap agar anggota DPR dan DPD RI Dapil Provinsi Jambi serta DPRD Provinsi Jambi membantu memperjuangkan pengembangan Bandara Depati Parbo tersebut.
Dikatakan oleh Zola, dalam mengembangkan pariwisata Provinsi Jambi, harus ada kerjasama yang solid semua pemangku kepentingan.
Zola menghimbau masyarakat untuk melestarikan alam yang juga berkaitan dengan pengembangan pariwisata.
Guna mensukseskan pariwisata, Zola juga menekankan sangat pentingnya keramahtamahan masyarakat. "Selain akses dan infrastruktur, keramahtamahan masyarakat sangat penting untuk menyukseskan pariwisata," tutur Zola.
Selain pengembangan wisata Kerinci, Zola menyatakan, komoditi khas Kerinci, yakni kayu manis yang menurut penuturan Menko Perekonomian, kayu manis yang punya kualitas terbaik di dunia, salah satunya dari Kerinci, untukbterus ditingkatkan pengelolaannya.
Zola mengatakan, kayu manis bisa didorong ke Eropa, tetapi permasalahannya adalah pelabuhan di Provinsi Jambi belum representatif untuk mengangkut komodoti Provinsi Jambi ke kuar Provinsi Jambi, termasuk kayu manis.
Untuk itu, kata Zola, Pemerintah Provinsi Jambi memperjuangkan pembangunan Pelabuhan Muara Sabak dan Pelabuhan Ujung Jabung.
Zola mengungkapkan, kondisi listrik yang sering mati juga merupakan permasalan yang dihadapi Provinsi Jambi.
Zola menjelaskan, dia sering membicarakan permasalahan listrik Provinsi Jambi dengan PLN, dan pihak PLN mengatakan bahwa PLN butuh membangun 300 transmisi di provinsi Jambi untuk menambah pasokan listrik.
Untuk pembangunan transmisi PLN tersebut, Zola menghimbau agar masyarakat mendukung pembebasan lahan yang dikompensasi sesuai dengan nilai dan ketentuan yang berlaku. Zola mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi sedang membentuk Satgas untuk membantu pembebasan pembayaran lahan.
Setelah itu, Zola menandatangani Prasasti Penetapan Desa Lempur Kecamatan Gunung Raya sebagai Desa Wisata.
Selanjutnya, Zola membuka Festival Danau Masyarakat Peduli Danau Kerinci dengan melakukan pemukulan bedug.
Kemudian, Zola melepas benih ikan ke Danau Kerinci, serta membuka Bazaar Festival Danau Kerinci.
Pada kesempatan tersebut, Zola memberikan bantuan secara simbolos berupa 93 unit jala ikan dan 550 bubu ikan kepada perwakilan kelompok budidaya ikan do Kerinci.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Wisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratnan menyatakan, dalam pengembangam pariwisata sangat dibutuhkan sinergitas antara kabupaten, provinsi, pusat, masyarakat setempat, dan media.
Dadang Rizki menekankan, strategi, even, dan travel mart sangat penting dalam pengembangan wisata.
Dikatakan oleh Dadang Rizki, dalam strategi harus memuat atraksi (daya tarik berbasi)s alam, berbasis budaya, dan buatan, aksesibilitas, fasilitas pariwisata (amenitas), salah satunya pembangunan home stay, pengembangan pelaku wisata, dan komitmen CEO.
Bupati Kerinci, Dr.H.Adi Rozal menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kerinci terus berusaha meningkatkan ekonomi kerakyatan, diantaranya pengembangan pariwisata Kerinci yang bisa membuka lapangan kerja. Dan, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci merupakan salah satu momen untuk menggalakkan pariwisata Kabupaten Kerinci.
Adi Rozal menyatakan, sampai Mei 2016, 4.000 orang lebih wisatawan asing yang masuk ke Kerinci.
Adi Rozal mengatakan, terdapat 75 panorama indah obyek wisata di Kerinci.
Adi Rozal juga mengatakan, kayu manis Kerinci sudah mendapatkan Hak Paten Indikasi geografis.
Adi Rozal menyatakan, Festival Danau Kerinci merupakan wadah masyarakat untuk memelihara dan melestasikan alam dan kebudayaan masyarakat Kerinci. "Melalui even ini, kami optimis untuk meningkatkan pariwisata Kerinci" ungkap Adi Rozal.
Adi Rozal mengatakan, dia sudah mengusulkan pendirian politeknik di Kerinci, yang salah satu jurusannya adalah Pariwisata, yang nantinya diharaokan bisa meningkatkan pengelolaan Kerinci, sehingga masyarakat Kerinci tidak hanya menjadi penonton di daearah sendiri.
Dikatakan oleh Adi Rozal, salah satu upaya untuk mengembangkan wisata Kerinci adalah Program Desa Sadar Wisata, dan sudah terbentuk 6 Desa Sadar Wisata. "Kedepan diharapkan 2 sampai 3 Desa Sadar Wisata per kecamatan," ujar Adi Rozal.
Adi Rozal berharap Pemerintah Provinsi Jambi dan media massa membantu mempromosikan Kerinci.
Adi Rozal mengatakan, dalam Festival Danau Kerinci ini diadakan stan pameran, pawai di aras perahu, dan pementasan seni.
Adi Rozal menyatakan bhawa Kerinci sangat memerlukan pembenahan akses wisata dan peningkatan Bandara Depati Parbo.
Adi Rozal mengatakan, sebagai upaya pengembangan wisata Kerinci, direncanakan tahun 2017, Tour de Singkarak juga melintasi Kerinci.
Adi Rozal menghimbau seluruh masyarakat Kerinci untuk menjaga citra Kerinci sebaik mungkin dengan menampilkan masyarakat yang sopan santun, ramah, dan beradat.
Selain itu, Adi Rozal memberitahukan, 21 orang masyarakat Malaysia asal Kerinci hadir dalam acara Pembukaan Festival Danau Kerinci.
Kapolda Jambi beserta istri, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi beserta istri, Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra, bupati/walikota atau yang mewakili se Provinsi Jambi beserta istri, dan beberapa orang bupati/walikota dari Provinsi Sumatera Barat, provinsi tetangga Jambi yang berbatasan dengan Kabupaten Kerinci juga hadir dalam acara tersebut. Tari massal Ayun Luci turut memeriahkan acara tersebut.
Zola mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kerinci dan semua pihak yang terlibat atas segala upaya yang dilakukan dalam penyelenggaraan Festival Danau Kerinci.
Zola juga mengapresiasi adanya penetapan Desa Lempur sebagai Desa Wisata serta Pawai Perahu di Danau Kerinci sebagai sesuatu yang baru dalam Festival Danau Kerinci tahun 2016 ini.
"Sesuatu yang baru yang tentunya tidak mengurangi dan tidak merusak nilai Festival Danau Kerinci. Ini kan budaya masyarakat Kerinci. Kita sedang mengkaji sesuatu yang baru, tanpa mengurangi atau merusak nilai budaya Kerinci," ujar Zola.
Zola menyatakan, sektor pariwisata merupakan sektor andalan pada masa mendatang, dan, Kerinci telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Pariwisata sebagai ikon atau branding pariwisata Provinsi Jambi.
Guna mendukung dan mengembangkan pariwisata Kerinci, lanjut Zola, dia berupaya memudahkan akses bagi wisatawan untuk datang ke Kerinci, melalui pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci. "Akses dan infrastruktur harus terus kita benahi," terang Zola.
Zola mengungkapkan, saat kedatangan Presiden Indonesia, Jokowi ke Jambi dalam puncak Hari Koperasi Nasional pada 21 Juli 2016, dia menyampaikan langsung permohonan kepada Jokowi untuk membantu pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci.
Zola juga berharap agar anggota DPR dan DPD RI Dapil Provinsi Jambi serta DPRD Provinsi Jambi membantu memperjuangkan pengembangan Bandara Depati Parbo tersebut.
Dikatakan oleh Zola, dalam mengembangkan pariwisata Provinsi Jambi, harus ada kerjasama yang solid semua pemangku kepentingan.
Zola menghimbau masyarakat untuk melestarikan alam yang juga berkaitan dengan pengembangan pariwisata.
Guna mensukseskan pariwisata, Zola juga menekankan sangat pentingnya keramahtamahan masyarakat. "Selain akses dan infrastruktur, keramahtamahan masyarakat sangat penting untuk menyukseskan pariwisata," tutur Zola.
Selain pengembangan wisata Kerinci, Zola menyatakan, komoditi khas Kerinci, yakni kayu manis yang menurut penuturan Menko Perekonomian, kayu manis yang punya kualitas terbaik di dunia, salah satunya dari Kerinci, untukbterus ditingkatkan pengelolaannya.
Zola mengatakan, kayu manis bisa didorong ke Eropa, tetapi permasalahannya adalah pelabuhan di Provinsi Jambi belum representatif untuk mengangkut komodoti Provinsi Jambi ke kuar Provinsi Jambi, termasuk kayu manis.
Untuk itu, kata Zola, Pemerintah Provinsi Jambi memperjuangkan pembangunan Pelabuhan Muara Sabak dan Pelabuhan Ujung Jabung.
Zola mengungkapkan, kondisi listrik yang sering mati juga merupakan permasalan yang dihadapi Provinsi Jambi.
Zola menjelaskan, dia sering membicarakan permasalahan listrik Provinsi Jambi dengan PLN, dan pihak PLN mengatakan bahwa PLN butuh membangun 300 transmisi di provinsi Jambi untuk menambah pasokan listrik.
Untuk pembangunan transmisi PLN tersebut, Zola menghimbau agar masyarakat mendukung pembebasan lahan yang dikompensasi sesuai dengan nilai dan ketentuan yang berlaku. Zola mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi sedang membentuk Satgas untuk membantu pembebasan pembayaran lahan.
Setelah itu, Zola menandatangani Prasasti Penetapan Desa Lempur Kecamatan Gunung Raya sebagai Desa Wisata.
Selanjutnya, Zola membuka Festival Danau Masyarakat Peduli Danau Kerinci dengan melakukan pemukulan bedug.
Kemudian, Zola melepas benih ikan ke Danau Kerinci, serta membuka Bazaar Festival Danau Kerinci.
Pada kesempatan tersebut, Zola memberikan bantuan secara simbolos berupa 93 unit jala ikan dan 550 bubu ikan kepada perwakilan kelompok budidaya ikan do Kerinci.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Wisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratnan menyatakan, dalam pengembangam pariwisata sangat dibutuhkan sinergitas antara kabupaten, provinsi, pusat, masyarakat setempat, dan media.
Dadang Rizki menekankan, strategi, even, dan travel mart sangat penting dalam pengembangan wisata.
Dikatakan oleh Dadang Rizki, dalam strategi harus memuat atraksi (daya tarik berbasi)s alam, berbasis budaya, dan buatan, aksesibilitas, fasilitas pariwisata (amenitas), salah satunya pembangunan home stay, pengembangan pelaku wisata, dan komitmen CEO.
Bupati Kerinci, Dr.H.Adi Rozal menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kerinci terus berusaha meningkatkan ekonomi kerakyatan, diantaranya pengembangan pariwisata Kerinci yang bisa membuka lapangan kerja. Dan, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci merupakan salah satu momen untuk menggalakkan pariwisata Kabupaten Kerinci.
Adi Rozal menyatakan, sampai Mei 2016, 4.000 orang lebih wisatawan asing yang masuk ke Kerinci.
Adi Rozal mengatakan, terdapat 75 panorama indah obyek wisata di Kerinci.
Adi Rozal juga mengatakan, kayu manis Kerinci sudah mendapatkan Hak Paten Indikasi geografis.
Adi Rozal menyatakan, Festival Danau Kerinci merupakan wadah masyarakat untuk memelihara dan melestasikan alam dan kebudayaan masyarakat Kerinci. "Melalui even ini, kami optimis untuk meningkatkan pariwisata Kerinci" ungkap Adi Rozal.
Adi Rozal mengatakan, dia sudah mengusulkan pendirian politeknik di Kerinci, yang salah satu jurusannya adalah Pariwisata, yang nantinya diharaokan bisa meningkatkan pengelolaan Kerinci, sehingga masyarakat Kerinci tidak hanya menjadi penonton di daearah sendiri.
Dikatakan oleh Adi Rozal, salah satu upaya untuk mengembangkan wisata Kerinci adalah Program Desa Sadar Wisata, dan sudah terbentuk 6 Desa Sadar Wisata. "Kedepan diharapkan 2 sampai 3 Desa Sadar Wisata per kecamatan," ujar Adi Rozal.
Adi Rozal berharap Pemerintah Provinsi Jambi dan media massa membantu mempromosikan Kerinci.
Adi Rozal mengatakan, dalam Festival Danau Kerinci ini diadakan stan pameran, pawai di aras perahu, dan pementasan seni.
Adi Rozal menyatakan bhawa Kerinci sangat memerlukan pembenahan akses wisata dan peningkatan Bandara Depati Parbo.
Adi Rozal mengatakan, sebagai upaya pengembangan wisata Kerinci, direncanakan tahun 2017, Tour de Singkarak juga melintasi Kerinci.
Adi Rozal menghimbau seluruh masyarakat Kerinci untuk menjaga citra Kerinci sebaik mungkin dengan menampilkan masyarakat yang sopan santun, ramah, dan beradat.
Selain itu, Adi Rozal memberitahukan, 21 orang masyarakat Malaysia asal Kerinci hadir dalam acara Pembukaan Festival Danau Kerinci.
Kapolda Jambi beserta istri, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi beserta istri, Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra, bupati/walikota atau yang mewakili se Provinsi Jambi beserta istri, dan beberapa orang bupati/walikota dari Provinsi Sumatera Barat, provinsi tetangga Jambi yang berbatasan dengan Kabupaten Kerinci juga hadir dalam acara tersebut. Tari massal Ayun Luci turut memeriahkan acara tersebut.
sumber ; Metrojambi.com