Ilustrasi / Istimewa
MUARASABAK – Prilaku yang tak seharusnya dilakukan kaum hawa, terlebih lagi para siswa sekolah. Namun di Tanjabtim dua orang siswi SMA berinisial H dan A terlibat adu jotos.
Pemicunya pun sepele, cuma gara-gara pesan singkat (SMS). Padahal keduanya dikabarkan teman akrab. Perkelahian siswi kelas II salah satu SMA di Tanjabtim itu pun sempat menyebar di media sosial.
Video dan foto itu sempat beredar karena diposting salah satu rekan siswa yang berkalahi tersebut. Namun, belakangan video tersebut sudah dihapus.
Pemicunya pun sepele, cuma gara-gara pesan singkat (SMS). Padahal keduanya dikabarkan teman akrab. Perkelahian siswi kelas II salah satu SMA di Tanjabtim itu pun sempat menyebar di media sosial.
Video dan foto itu sempat beredar karena diposting salah satu rekan siswa yang berkalahi tersebut. Namun, belakangan video tersebut sudah dihapus.
Kepala SMA tempat para siswi itu bernaung, membenarkan kejadian itu. Namun menurut dia, persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Ia menuturkan, kejadian bermula saat para siswa-siswi itu selesai melaksanakan ujian belum lama ini. Saat itu, para pelajar yang lain langsung pulang, namun ketiga siswi ini masih berada di kelas.
“Disinilah mereka bertengkar dan berkelahi, karena masalah berbalas pesan singkat saja, mungkin tersinggung. Dan rekannya M yang menyaksikan perkelahian antara A dan H itu memposting video itu ke media sosial,” tutur Kepsek SMA tersebut.
Ia menuturkan, kejadian bermula saat para siswa-siswi itu selesai melaksanakan ujian belum lama ini. Saat itu, para pelajar yang lain langsung pulang, namun ketiga siswi ini masih berada di kelas.
“Disinilah mereka bertengkar dan berkelahi, karena masalah berbalas pesan singkat saja, mungkin tersinggung. Dan rekannya M yang menyaksikan perkelahian antara A dan H itu memposting video itu ke media sosial,” tutur Kepsek SMA tersebut.
Akhirnya Berdamai
Menurut ibu Kepsek ini, pasca kejadian itu pihaknya langsung memanggil orang tua kedua siswi yang berkelahi, termasuk siswi yang mengunggah video dan foto ke Medsos.
Kemudian ketiganya didamaikan, pihaknya juga membuat surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani ketiga orang tua, untuk tidak lagi memperpanjang masalah.
"Kalau masih tidak mau damai, saya keluarkan ketiga siswi itu, karena kami tidak ingin hanya menyalahkan satu orang saja," tegasnya.
Saat ini ketiga siswa sudah melaksanakan aktifitas seperti biasa. Bahkan ketiga siswi kembali akrab paska kejadian perkelahian seminggu lalu.
"Kan memang jalur kekeluargaan yang harus ditempuh, bisa secara baik-baik tanpa harus diperpanjang," paparnya.
Terpisah, Kadisdik Tanjabtim, Feri Marjoni membenarkan adanya perkelahian dua siswi di SMA di Tanjabtim ini. Namun kejadian sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya juga sudah telepon kepsek bersangkutan, dan Alhamdulillah tidak diperpanjang," pungkas Feri.
Menurut ibu Kepsek ini, pasca kejadian itu pihaknya langsung memanggil orang tua kedua siswi yang berkelahi, termasuk siswi yang mengunggah video dan foto ke Medsos.
Kemudian ketiganya didamaikan, pihaknya juga membuat surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani ketiga orang tua, untuk tidak lagi memperpanjang masalah.
"Kalau masih tidak mau damai, saya keluarkan ketiga siswi itu, karena kami tidak ingin hanya menyalahkan satu orang saja," tegasnya.
Saat ini ketiga siswa sudah melaksanakan aktifitas seperti biasa. Bahkan ketiga siswi kembali akrab paska kejadian perkelahian seminggu lalu.
"Kan memang jalur kekeluargaan yang harus ditempuh, bisa secara baik-baik tanpa harus diperpanjang," paparnya.
Terpisah, Kadisdik Tanjabtim, Feri Marjoni membenarkan adanya perkelahian dua siswi di SMA di Tanjabtim ini. Namun kejadian sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya juga sudah telepon kepsek bersangkutan, dan Alhamdulillah tidak diperpanjang," pungkas Feri.
Sumber ; Metrojambi.com