KERINCI - Pasca aksi damai para petani yang berladang di Batang Merangin beberapa waktu lalu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kerinci, mendesak pihak Pemkab Kerinci untuk segera melakukan penyelesaian persoalan konflik lahan antara petani dengan Depati Muara Langkap di Batang Merangin.
Ketua Komisi III DPRD Kerinci, Elyusnadi saat dikonfirmasi (13/2) mengatakan persoalan konflik lahan di Batang Merangin harus segera diselesaikan. Dewan sudah memanggil pihak eksektif mendengar proses penyelesaiannya dengan dengan peladang di Batang Merangin. "Hasil pertemuan, Pemkab Kerinci berjanji akan mendudukan Peladang dan Depati Muara Langkap yang memang telah diambil sumpahnya," katanya.
Terkait dengan persoalan ini, lanjutnya, pihak legislatif mendesak eksekutif untuk dapat segera melakukan penyelesaian dengan melakukan pertemuan kedua belah pihak. Jika lambat dikhawatirkan masalah bisa meluas.
"Kalau tidak segera diselesaikan dikhawatirkan bisa konflik sosial berkepanjangan nantinya, soalnya yang berladang Batang Merangin dari kecamatan Air Hangat Timur, Air Hangat, dan beberapa kecamatan lainnya," katanya.
Politisi PPP ini juga mengatakan jika lambat diselesaikan dikhawatirkan berdampak terhadap Pemekaran Kerinci Hilir nantinya.
"Apalagi kita Kerinci Hilir itu akan dimekarkan tentu harus mengejar stabilitas keamanan, karena itu masuk penilaian dari pemerintah pusat," ingatnya.
Sementara itu, Camat Batang Merangin Supril Hadi, saat dikonfirmasi kemarin. Untuk persoalan konflik lahan saat ini masih dalam proses penyelesaian dan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kerinci.
"Dalam minggu ini akan ada pertemuan lagi antara adat Depati Muara Langkap dengan peladang kita tunggu saja hasil nantinya," jelasnya.
Sumber : TRIBUNJAMBI.COM