ilustrasi / Istimewa
KERINCI - Meningkatnya belanja pegawai di Kerinci
membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci terancam tak bisa
melaksanakan seleksi tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara umum
pada 2017 dan 2018 mendatang.Bupati Kerinci, Adirozal menyebutkan, belanja pegawai di Kerinci meningkat di atas 50 persen. Sehingga akibatnya, Kerinci terancam tak bisa melaksanakan tes CPNS.
"Untuk tes CPNS kita zona hijau, punya kesempatan untuk menambah pegawai, karena belanja pegawai di bawah 50 persen. Setelah sejumlah Bides lulus, kita sudah zona kuning," ujar Bupati Adirozal.
Naiknya belanja pegawai di atas 50 persen sambung Adirozal, disebabkan dahulunya gaji Bidan PTT dibayar langsung dari APBN.
Namun setelah lulus NIP dan SK sudah ada, gaji Bidan PTT dibebankan kepada APBD Kerinci untuk membayarnya. "Gaji mereka kita yang bayar, nantinya akan dianggarkan di APBD. Secara otomatis belanja pegawai akan naik," ungkapnya.
Terkait peluang seleksi tes CPNS, hingga saat ini belum ada kejelasan. Sebab belum ada kejelasan, serta instruksi dari Kemenpan RB maupun BKN terkait boleh atau tidaknya pelaksanaan seleksi CPNS di Kerinci berdasarkan formasi yang telah diusulkan.
"Belum jelas ini bisa atau tidak seleksi CPNS, namun yang jelas kita masih terikat moratorium, apalagi saat ini tengah diperdebatkan rencana revisi UU tentang pengangkatan honorer, kini tengah dibahas di Kementerian dan DPR RI," katanya.
Sumber : Metrojambi.com