Kerincigoogle.com, Sungai Penuh - Kegiatan-kegiatan sosialisasi Elviana untuk duduk kembali di senayan dengan menggunakan PPP dapil Jambi disinyalir menggunakan fasilitas negara dan memanfaatkan aparatur negara secara terstruktur yakni kementrian agama provinsi Jambi.
Ketua LSM Kasha Akmal Ilyas menjelaskan bahwa ada permainan yang luar biasa antara Elviana dan Kemenag Provinsi jambi, Elviana selalu hadir setiap kegiatan kemenag, seperti di Peresmian Gedung MAN 1 sabtu 11/1 jam 10.00 wib, Akmal meminta sosialisasi caleg tidak dicampuri dengan institusi pemerintah.
Dikatakannya bahwa selama ini Elviana, memang cukup berhasil, namun sebagai utusan masyarakat Jambi Elviana terlalu jauh masuk ke institusi kemenag, “keberhasilan yang Elviana peroleh nampaknya pembangunan pribadi di damasraya” ungkap LSM Kasah Akmal.
Ketua LSM Kasha Akmal Ilyas menjelaskan bahwa ada permainan yang luar biasa antara Elviana dan Kemenag Provinsi jambi, Elviana selalu hadir setiap kegiatan kemenag, seperti di Peresmian Gedung MAN 1 sabtu 11/1 jam 10.00 wib, Akmal meminta sosialisasi caleg tidak dicampuri dengan institusi pemerintah.
Dikatakannya bahwa selama ini Elviana, memang cukup berhasil, namun sebagai utusan masyarakat Jambi Elviana terlalu jauh masuk ke institusi kemenag, “keberhasilan yang Elviana peroleh nampaknya pembangunan pribadi di damasraya” ungkap LSM Kasah Akmal.
Bukan itu saja setiap ada acara instansi dibawah kemenag yang ada di Kerinci Elviana selalu hadir, seperti acara peresmian gedung MAN 1 Sungai Penuh dan dikabarkan biaya untuk menghadirkan Elviana itu dibebankan kepada yang memiliki jabatan di kemenag.
“Pegawai kemenag sebenarnya mengeluh, tapi tidak bisa berbuat apa-apa, harus mengikuti keinginan pimpinan, kemenag dan Elviana memang bermain mata” kata Akmal.
Selain itu dugaan adanya pungutan Rp.10 Juta hingga Rp. 40 jata untuk meloloskan tenga honorer menjadi K2 ini harus di usut secara hukum, "ini harus di usut oleh penegak hukum” katanya.
Ditempat terpisah Ketua LSM Forjam juga mempertanyakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Elfiana di daerah-daerah, khususnya di Kerinci, LSM Forjam Memperoleh informasi pejabat-pejabat yang ada dilingkungan Kemenag Kerinci merasa sangat tertekan dengan gencarnya Elviana turun ke Kerinci dan Sungai Penuh.
"Para pejabat yang ada di Kemenag ditekan untuk membantu Elviana, sistemnya dengan diback up Kemenag pusat, kemenag pusat menekan kemenag provinsi, kemenag provinsi menekan kemenag kab/kota, kemenag kab/kota menekan kasi-kasi yang ada dilingkungan kemenag, kasi-kasi menekan para kepala sekolah untuk membantu Elviana" Ungkap LSM Forjam Zarman Efendi.
Menurut LSM Forjam hal tersebut ia dapatkan langsung dari beberapa kepala sekolah, para kepala sekolah tersebut mengeluh dan meminta tolong kepada dirinya untuk menyampaikan kepada Elviana dan kemenag Kerinci juga Kemenag Sungai Penuh.
Elviana ketika diminta klarifikasinya via sms menjelaskan bahwa kedatangannya ke daerah-daerah yang dikunjungi sesuai dengan UUD MD3, ia meminta agar LSM-LSM yang ada untuk mempelajari isi dari UUD MD3.
"...LSM tsb tdk faham tgs & wewenang anggota DPD RI. Gedung lantai 2 MAN Sungai Penuh sy yg carikan dananya di pusat. Sertifikasi guru agama se Jambi sy yg selesaikan. Suruh LSM tsb belajar dulu ttg isi UUD MD3" Jelas Elviana via sms ke kerincigoogle.com (KG)