Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kesbangpol Jambi, Sosialisasi Antisipasi Radikalisasi

Kamis, 23 Oktober 2014 | 09.15 WIB Last Updated 2014-10-23T02:15:04Z
Kerincigoogle.com, Sungaipenuh, - Pemerintah provinsi Jambi, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melakukan sosialisasi bahayanya penyebaran dan dampak radikalisasi, di kota Sungaipenuh.

Sosialisasi yang dipusatkan di Aula Hotel Busana Kota Singaipenuh, dengan pemateri, Susilo, yang juga koordinator jaksa kejaksaan tinggi Jambi, dan ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jambi, Junaidi T. Noor.

Dalam paparan Susilo, menyebutkan, Pasca runtuhnya Orde Baru (Orba) menjamur organisasi di Indonesia, salah satunya ISIS. Namun, organisasi ini, sebutnya, ingin membentuk Negara dalam Negara.

Mantan pengacara yang menyidangkan perkara Teroris, saat bertugas di Jakarta ini, menyebutkan, kabupaten Kerinci dan kota Sungaipenuh, juga memiliki peluang berkembangnya aliran ini, sehingga perlu dilakukan kewaspadaan, sehingga aliran ini, tidak berkembang di kota Sungaipenuh dan Kerinci.

Susilo memaparkan, Abubakar Ba'asyir, menyebut hukum indonesia adalah bertentangan dengan hukum islam. Selain itu, sebutnya, Abubakar Ba'asyir juga mendukung pembentukan aliran ISIS.
Diantara penyebab timbulnya radikalisasi, beber Susilo, di karena kelompok ini merasa paling benar, persaingan Eksternal, dan persaingan antar agama. Selain itu, juga faktor ketidak puasan sesuatu dan perekonomian, yang membuat seseorang bergabung dengan aliran radikalisasi.

"Jambi sangat berpeluang berkembangnya Radikalisasi, sehingga perlu dukungan semua pihak, persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang ampuh untuk mengatasi penyebaran radikal ini," ungkap Susilo, usai memberikan materi, kepada sejumlah wartawan kemarin, di Sungaipenuh.

Sementara itu, Junaidi T. Noor ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) provinsi Jambi, menyebutkan, radikalisme juga bisa timbul dari persoalan yang sepele. Bahkan, tidak jarang terjadi, keributan antar daerah. Diantaranya, masalah ribut sepak bola antara daerah dan masalah-masalah sepele lainnya.

Hal ini, lanjut dia, perlu diatasi dan pemahaman bersama, dan perlunya persatuan dan kesatuan, serta rasa memiliki dan kekeluargaan, sehingga aliran yang bertentangan dengan hukum yang ada di Indonesia tidak berkembang dan menyebar, ungkapnya.

Acara dibuka walikota Sungaipenuh, diwakili asisten II setda kota Sungaipenuh. Kegiatan Ini melibatkan berbagai elemen masyarakat yang ada di Kota Sungaipenuh. (hen)
×
Berita Terbaru Update