Kerincigoogle.com, Sungaipenuh - Banyaknya kejadian dan dugaan tempat
'transaksi dan maksiat' di Kincay Plaza, membuat masyarakat mendesak
pemerintah kota Sungaipenuh, untuk menutup kegiatan hiburan karaoke
yang ada di Kincay Plaza.
Keberadaan tempat hiburan karaoke di lantai 3 dan 4 Kincay
Plaza, juga menganggu keberadaan perdagangan yang ada di Kincay Plaza.
Selain itu, juga juga sering terjadi pemerasan oleh preman.
Hal diatas diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) AKBAR, Jhon Afriza di Sungaipenuh.
Jon Afriza, mengatakan, kejadian tewasnya salah seorang
siswi SMA yang terjatuh dari lantai 4 Kincay Plaza, beberapa waktu lalu,
kuat dugaan karena takut diperas oleh preman. Kondisi ini, membuat pihaknya mendesak pemerintah kota
Sungaipenuh, untuk menutup semua lokasi hiburan di Kincay Plaza.
Lebih
keras lagi, dirinya mengancam akan menggugat pemerintah kota
Sungaipenuh, dengan dugaan melakukan pembiaran.
"Kalau tidak ditutup, kita akan gugat pemkot, dengan pasal pembiaran tempat maksiat dan menganggu ketenteraman umum," ancam Jon Afriza.
Adanya dugaan aktifitas yang disangkakan tersebut diatas,
dibenarkan salah seorang warga Sungaipenuh , yang enggan disebutkan
namanya. Malah menurut dia, sepengetahuan dirinya, sudah dua orang kena peras di Kincay Plaza dan telah membuat laporan ke Polres Kerinci, namun pelakunya belum juga ditangkap. Selain itu, dirinya juga mempertanyakan keamanan.
"Bagaimana pengamanan di Kincay Plaza, sehingga sering terjadinya pemerasan," ungkap sumber.
Sementara itu, Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri (AJB) mengaku mendengar informasi adanya kejadian pemerasan yang mengakibatkan tewasnya siswi SMA di Kerinci ini. Selain itu, berkaitan dengan
keberadaan tempat hiburan di Kincay Plaza, pemerintah kita
Sungaipenuh, akan bekerjasama dengan Forkumpinda, untuk mengatasi penyakit masyarakat di Kota Sungaipenuh.
"Sebelumnya kita coba razia di Kincay Plaza, tapi sering
bocor, karena adanya oknum yang membekingi," ungkap walikota
Sungaipenuh.
Guna penyelesaian hal ini, sebut walikota, pihaknya akan
fokus kerjasama dengan Forkompinda, untuk meminta masukan.
"Ada
titik-titik di Kota Sungaipenuh yang harus kita lakukan pembersihan,"
beber AJB.
Penegasan AJB, penutupan tempat hiburan Kincay Plaza, yang
diduga dijadikan tempat maksiat ini, merupakan hak yang kecil. Disisi
lain Walikota, mengapresiasi Pemkot Jambi, yang berhasil
menutup lokalisasi Pucuk. "Persoalan seberat itu, Pucuk saja bisa ditutup," Sebut AJB.
Lanjut dia, hal ini perlu dukungan semua pihak, termasuk
penegak hukum, serta Forkompinda kota Sungaipenuh.
"Hal ini akan kita
rapatkan bersama, dan akan kita perhatikan", tandas walikot. (hen)