Kerincigoogle.com, Sungaipenuh - Dua Jembatan Transportasi dan pertanian masyarakat desa Gedang, dusun Air Baru, kecamatan Sungaipenuh, Butuh perhatian pemerintah kota Sungaipenuh.
Selain sebagai sarana transportasi masyarakat dusun ini, juga merupakan sebagai sarana transportasi pertanian masyarakat didaerah ini.
"Pembangunan Dua Jembatan ini merupakan swadaya masyarakat, dengan menggunakan kayu dan bambu," sebut Reko Delifyanto, ketua kelompok tani Cangking Indah.
Penuturannya, selama ini, hasil pertanian masyarakat didaerah ini, harus memutar. Namun, untuk melewati jembatan ini, rawan kecelakaan, sehingga masyarakat harus melintasi jalan yang cukup jauh.
"Kalau untuk tranportasi darat, kami masih pergunakan jembatan ini, kalau yang menggunakan kendaraan harus memutar, karena kondisi Jembatan, kalaupun harus lewat jembatan, masyarakat harus ekstra hati-hati, kalau tidak bisa jatuh ke Sungai," sebut Reko.
Pemaparan Reko Delifyanto, selain ratusan hektar area persawahan masyarakat didaerah ini, milik kelompok Tani Cangking Indah saja sebanyak 25 hektare. Sehingga, sebagai sarana transportasi pertanian masyarakat sangat berharap pembangunan dua jembatan ini.
"Kita berharap bisa secepat mungkin dibangun, jembatan ini sudah 2 tahun kita bangun, dengan kayu dan bambu, kalau tidak secepatnya dibangun takut ada yang terjatuh," bebernya.
Saat panen perdana padi diarea persawahan milik kelompok tani Cangking Indah, wali kota Sungaipenuh, H. Asafri Jaya Bakri, langsung merespon positif. Malah dirinya, menyebutkan akan di anggarkan pada tahun 2015, mendatang.
"Mudah-mudahan kita akan anggarkan pada 2015 mendatang, sebab tahun ini, karena keterbatasan anggaran pada Dinas PU," sebut walikota. (hen)
Selain sebagai sarana transportasi masyarakat dusun ini, juga merupakan sebagai sarana transportasi pertanian masyarakat didaerah ini.
"Pembangunan Dua Jembatan ini merupakan swadaya masyarakat, dengan menggunakan kayu dan bambu," sebut Reko Delifyanto, ketua kelompok tani Cangking Indah.
Penuturannya, selama ini, hasil pertanian masyarakat didaerah ini, harus memutar. Namun, untuk melewati jembatan ini, rawan kecelakaan, sehingga masyarakat harus melintasi jalan yang cukup jauh.
"Kalau untuk tranportasi darat, kami masih pergunakan jembatan ini, kalau yang menggunakan kendaraan harus memutar, karena kondisi Jembatan, kalaupun harus lewat jembatan, masyarakat harus ekstra hati-hati, kalau tidak bisa jatuh ke Sungai," sebut Reko.
Pemaparan Reko Delifyanto, selain ratusan hektar area persawahan masyarakat didaerah ini, milik kelompok Tani Cangking Indah saja sebanyak 25 hektare. Sehingga, sebagai sarana transportasi pertanian masyarakat sangat berharap pembangunan dua jembatan ini.
"Kita berharap bisa secepat mungkin dibangun, jembatan ini sudah 2 tahun kita bangun, dengan kayu dan bambu, kalau tidak secepatnya dibangun takut ada yang terjatuh," bebernya.
Saat panen perdana padi diarea persawahan milik kelompok tani Cangking Indah, wali kota Sungaipenuh, H. Asafri Jaya Bakri, langsung merespon positif. Malah dirinya, menyebutkan akan di anggarkan pada tahun 2015, mendatang.
"Mudah-mudahan kita akan anggarkan pada 2015 mendatang, sebab tahun ini, karena keterbatasan anggaran pada Dinas PU," sebut walikota. (hen)