Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dokter Spesialis Enggan Bertugas di Kerinci

Jumat, 14 November 2014 | 17.16 WIB Last Updated 2014-11-17T00:48:18Z
Kerincigoogle.com, Kerinci - Beberapa informasi dan sumber yang layak menyebutkan, enggannya Dokter Spesialis untuk bertugas di kabupaten Kerinci, terkait rendahnya Tunjangan Daerah yang diterima Dokter Spesialis.

Terkait rendahnya Tunjangan daerah, diplintir bupati Kerinci, H. Adirozal, Wakil Bupati, Zainal Abidin, didampingi sekda kabupaten Kerknci, H. Zulpahmi, dan kabag humas setda Kerinci, Edi Ruslan, saat gelar jumpa Pers, dengan kalangan wartawan liputan Kerinci, dirumah dinas bupati Kerinci.


"Tunjangan dokter spesialis dari daerah 8 juta per bulan, sesuai dengan kemampuan daerah," ungkap Bupati Kerinci, diamini sekretaris daerah kerinci, Zulfahmi.

Sebaliknya bupati Kerinci, menyindir, angka delapan juta per bulan yang masih dianggap rendah. Sehingga, dia membandingkan dengan gaji yang diterimanya setiap bulanya.


"Teman-teman wartawan tahu tidak, berapa yang saya terima per bulan, lebih sedikit 6 juta, semuanya didalam itu," beber Adirozal, dengan nada  heran.

Lanjut dia, pekerjaan sebagai pelayan masyarakat, tentunya kembali kepada niat masing-masing kita. Kalau berbicara cukup, sebut dia, tidak akan pernah cukup, apalagi berlebih.

"Semuanya kembali kepada niat, dan keikhlasan setiap kita melaksanakan kewajiban yang telah dipundakkan dengan kita masing-masing," imbuh Adirozal.

Berkaitan dengan adanya Dokter Umum yang di sekolahkan dengan menggunakan APBD Kerinci, dan setelah lulus bertugas lain, bupati tegaskan akan melakukan pemanggilan untuk bertugas di Kerinci.

"Kita akan panggil, kita akan perintahkan dinas kesehatan untuk menyurati yang bersangkutan, sebab sebelum melanjutkan ke spesialis mereka menandatangani perjanjian," tegas Bupati Kerinci.

Sebelumnya, bupati Kerinci, nenegaskan, guna peningkatan pelayanan kesehatan di Kerinci, pihaknya akan terus membenahi pada semua sektor, baik sarana maupun prasarana.

"Dokter Umum saja kita masih kurang, apalagi Dokter Spesialis, meskipun tenaga perawat kita berlebih," beber Adirozal, beberapa waktu lalu. (hen)

×
Berita Terbaru Update