Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bupati Kerinci Akui PTPN VI Sudah Koordinasi Terkait Penanaman Kopi

Sabtu, 20 Desember 2014 | 10.08 WIB Last Updated 2014-12-20T06:03:18Z
Kerincigoogle.com, Kerinci - Sebelumnya, anggota DPRD Kerinci, mengkritisi tentang rencana PT.PN VI Unit Usaha Kayu aro, yang akan mengalihkan sebahagian lahan HGU dengan tanaman Kopi. Malah beberapa anggota DPRD Kerinci, menyebutkan untuk pengalihan tanaman ini, pihak PTPN harus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Kerinci. 

Bupati Kerinci, H. Adirozal, menyebutkan terkait hal ini, pihak PTPN sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Kerinci, "Ya, memang sudah ada koordinasinya, kita lihat mereka cukup baik dalam pengembangan perkebunan Kopi tersebut," sebut Bupati Kerinci.

Dikatakannya, selaku perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, tentunya harus mempertimbangkan pendapatan bagi perusahaannya sendiri. Selama ini perkebunan teh cukup merugikan bagi pihak PTPN VI Kayu Aro.

Peralihan sebagian lahan perkebunan teh menjadi perkebunan  Kopi tersebut, tentunya bertujuan akan memberikan keuntungan bagi pihak PTPN, yang didasarkan aspek produksinya. "Ini juga menguntungkan bagi lahan usaha bagi masyarakat kita, sehingga kedepan Kopi bisa dikembangkan serta bisa menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat Kerinci nantinya," beber Adorozal.

Meskipun telah menerima koordinasi dari pihak PTPN6, namun dirinya tidak mengetahui jumlah area yang akan difungsikan sebagai area penanaman Kopi. "Kalau jumlah lahannya kita tidak tahu, namun yang jelas mereka sudah mengkoordinasikan kepada kita semua," sebutnya.

Sebelumnya, Manajer PTPN6 Unit Usaha Kayu aro, Ereskayanto, menyebutkan program pengalihan sebahagian lahan HGU dengan penanaman Kopi, guna peningkatan kesejahteraan perusahaan dan karyawan, serta peningkatan perekonomian masyarakat Kerinci, pada umumnya."Pengalihan sebagai lahan ini, juga membuka peluang kerjasama perekonomian masyarakat petani yang ada di Kerinci, mayarakat tidak menjual kopinya keluar daerah, kita siap menampungnya," sebut Eres.

Lanjut Eres, permintaan Kopi dunia juga sedang meningkat.  Selain itu,  sepanjang 12 tahun terakhir perusahaan PTPN selalu merugi, sehingga perlu peningkatan dengan pengalihan usaha."Perkebunan Teh tetap, namun kita tambah dengan perkebunan Kopi sebanyak 1000 hektare, dan 2017 kita akan bangun pabrik kopi,"  sebutnya.

Penuturan Ereskayanto, 1000 hektare penanaman Kopi ini, karena melirik pasar dan potensi kedepan, sehingga pihak perusahaan memutuskan pengalihan sebahagian tanaman Teh menjadi tanaman Kopi."Rencananya Kopi Arabika, semua telah kita persiapkan, pengalihan tanaman Teh ke Kopi, tidak mengubah kultur tanah, kita optimis program ini bisa berjalan dengan baik, karena sesuai dengan kondisi alam dan kultur tanahnya", tandasnya.   (hen)
×
Berita Terbaru Update