Kerincigoogle.com, KERINCI - Terkait rencana penambahan Komuniditi Kopi di area HGU PT.PN 6 Unit Usaha Kayu aro, mendapat sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kerinci.
Manajer PT.PN 6 Unit Usaha Kayu aro, Ereskayanto, SP, MM,
saat dihubungi melalui telponnya, membantah kalau
pihaknya tidak berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Kerinci,
terkait rencana penambahan komoditi Kopi, di area perkebunan Unit Usaha
Kayu aro ini.
Pengakuan Eres, untuk penambahan komoditi ini, pihaknya
juga telah melakukan pelbagai prosedur, termasuk masalah Analisa Dampak
Lingkungan (AMDAL). Malah menurut dia, untuk penambahan ini, pihaknya
juga telah memprogramkan pembangunan pabrik Kopi, selain pabrik Teh.
"Kita sudah koordinasikan dengan pemkab, dan beberapa pihak
terkait, malah Amdal juga sudah, tahun 2017 kita bakal bangun pabrik
Kopi" beber Eres.
Pemaparannya, untuk penanaman Kopi direncanakan sebanyak
1.000 hektare, sementara perkebunan Teh sebanyak 1.800 hektare,"
sebutnya.
Program penanaman Kopi juga merupakan salah satu usaha PTPN
unit usaha Kayu aro, dalam peningkatan semua sektor. Sebab selama 12
tahun terakhir kondisi PT.PN 6 Kayu aro, selalu merugi, sehingga perlu
usaha unit lain.
"Pemasaran Teh hanya dengan kalangan tertentu, makanya kita
berencana Memproduksi Kopi, selain itu setelah dibangun pabriknya
nanti, masyarakat Kerinci, juga bisa menjual Kopi dengan kita," tutur
Eres.
Lebih jauh dia, rencana penanaman dan pembangunan Pabrik
Kopi ini, juga merupakan salah satu program pihaknya untuk pendekatan
dan kemitraan dengan masyarakat Kerinci, khusunya.
"Masalah ini masih dalam tahap proses, yang jelas rencana
kita sebagian lahan akan dialokasikan untuk kopi. Tapi perkebunan teh
tetap kita pertahankan, termasuk pabriknya," Ungkapnya. (hen)