Daftar Trading Forex Disini ATAU Disini
Download Video Panduan metatrader Disini
Wow...Bisnis Baru 2015 ===== >Klik Disini atau Disini
Mudah, Murah dan simple untuk dijalankan modal hanya Rp.150.000 satu kali bayar potensi penghasilan
Rp.126.000.000 juta/bulan. Buruan daftar!!! Mumpung Belum Booming...Terima Kasih
Mudah, Murah dan simple untuk dijalankan modal hanya Rp.150.000 satu kali bayar potensi penghasilan
Rp.126.000.000 juta/bulan. Buruan daftar!!! Mumpung Belum Booming...Terima Kasih
AYO
Kerincigoogle.com, KERINCI - Puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kerinci kembali menggelar unjuk rasa terhadap kepemimpinan Bupati Kerinci, H Adirozal, Rabu (9/9).
Massa yang mulai bergerak pada pukul 10.00 WIB tadi dilakukan di dua tempat. Pertama kali dilakukan di Kantor Bupati Kerinci.
Lebih kurang satu jam berorasi di depan Kantor Bupati Kerinci, massa PMII ini kemudian bertolak menuju gedung DPRD Kerinci. Pasalnya, Bupati Kerinci diketahui sejak pagi berada di Gedung DPRD Kerinci mengikuti sidang paripurna DPRD Kerinci dengan agenda pandangan umum dewan tentang KUA PPAS APBD-P 2015.
Di depan Gedung DPRD Kerinci, massa PMII kembali berorasi menyampaikan beberapa tuntutan seperti demo sebelumnya. Terutama mengenai pembangunan infrastruktur yang tidak merata, seperti jalan di wilayah Sitinjau Laut dan Air Hangat Timur yang dibiarkan rusak parah sejak 2 tahun terakhir.
Serta mempertanyakan adanya indikasi pengaturan proyek oleh kolega dekat Adirozal. Massa yang berorasi lebih kurang 2 jam ini meminta agar Bupati Kerinci keluar dari Gedung DPRD menemui pendemo. Namun bupati menolak permintaan tersebut dengan alasan keamanan. Bupati mempersilakan kepada para pendemo untuk berdialog langsung bertempat di Aula Kantor Bupati Kerinci, namun kali permintaan Bupati Kerinci ditolak oleh pendemo. Mereka ngotot agar bupati turun.
"Sekepal tanah surga ini sudah tidak layak dipimpin oleh orang munafik, lihat saja pembangunan tidak ada perubahannya," ujar Ikhsan orator mahasiswa PMII depan gedung DPRD.
"Jika Bupati tidak mau menemui kami ke lapangan, kami tidak akan berhenti aksi ini, kami akan tetap aksi sampai puluhan kali," katanya.
Setelah lama menunggu, massa PMII akhirnya memutuskan membubarkan diri, dengan ancaman akan kembali menggelar aksi massa.
Sebelum bubar dari depan Gedung DPRD Kerinci, massa PMII sempat melempari telur ayam dan mengenai Mobil Dinas Bupati Kerinci dan Mobnas Pengawal