Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Prof Imam Suprayogo : Mencegah Pembunuhan Jangan Dengan Cara Membunuh

Kamis, 31 Maret 2016 | 12.51 WIB Last Updated 2016-03-31T05:51:54Z
Kedamaian adalah kebutuhan dan hak semua orang. Tidak seorang pun menginginkan kehidupannya terganggu, terancam, dan atau tidak aman. Semua orang menginginkan kedamaian. Hidup tenteram, damai, dan berbaik-baik dengan orang lain adalah cita-cita semua orang. Namun, oleh karena perasaan diperlakukan tidak adil, maka seseorang atau sekelompok orang menjadi nekat, melakukan tindakan yang sangat berbahaya. Misalnya melakukan teror.

Di dunia ini tatkala kekerasan diperlawankan dengan kekerasaan, maka tidak pernah menghasilkan kedamaian. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu perasaan sakit hati, dendam, dan keinginan untuk membalas. Oleh karena itu di berbagai zaman, Tuhan di dalam memperbaiki masyarakat tidak menurunkan orang yang kemudian menindas dan atau melakukan kekerasaan yang sama, melainkan mengirim utusan-Nya dengan melakukan cara-cara yang halus, santun, dan kasih sayang.

Rupanya memperbaiki orang atau masyarakat seharusnya dengan cara-cara yang baik dan mulia. Mecegah korupsi tidak boleh dilakukan dengan cara korupsi, memberantas kekerasan tidak boleh dilakukan dengan cara melakukan kekerasan, memberantas perbuatan dholim tidak boleh dilakukan dengan cara dholim, kemarahan tidak akan mungkin dicegah dengan cara marah-marah, dan demikian pula, memberantas teroris tidak akan selesai jika dilakukan dengan cara kekerasan atau juga teror.

Perbuatan kekerasan, termasuk teroris, apalagi sudah dilakukan secara luas, maka gerakan dimaksud bagaikan pohon besar. Pohon dimaksud memiliki batang, dahan, ranting, daun, dan buah yang tidak menutup kemungkinan kelak akan menjadi benih yang akan tumbuh di tempat lain. Pohon juga selalu memiliki akar yang jumlahnya banyak sehingga pohon dimaksud bisa tumbuh, berdiri tegak, dan kokoh. Gerakan kekerasan yang terorganisasi, dan apalagi memiliki idiologi menjadikan tidak akan mungkin berrhasil dihilangkan dengan kekuatan fisik atau kekerasan. Semakin keras perlawanan yang dilakukan maka responnya juga akan semakin keras pula.

Keberadaan berupa terorisme itu sebenarnya sudah lama, dan tidak henti-hentinya ditumpas, akan tetapi pada kenyataannya juga tidak berhasil sepenuhnya dihilangkan. Bahkan jumlah itu semakin tumbuh. Keadaannya memang meresahkan terhadap semua kalangan. Oleh karena itu, untuk memberantasnya perlu dicarikan cara yang lebih manusiawi. Kekerasaan seharusnya tidak dilawan dengan kekerasan. Ancaman pembunuhan tidak seharusnya dilawan dengan membunuh. Jika hal itu dilakukan maka akan terjadi saling membunuh, dan cara seperti itu sebenarnya sangat berbahaya dan tidak akan berkesudahan.

Memberantas terorisme mungkin bisa menggunakan alternatif lain, misalnya dengan cara menghilangkan asal muasal atau akar yang menjadikan gerakan itu hidup dan berkembang. Diumpamakan pohon besar maka seharusnya dicari akar pohon itu. Akar masalah itulah yang seharusnya dihilangkan. Memotong dahan dan rantingnya, tetapi akarnya dibiarkan atau tidak disentuh, maka pohon besar itu akan tumbuh terus menerus. Pemangkasan dahan atau ranting biasanya hanya akan memperlebat pohon dimaksud. Memperlakukan kasar terhadap orang yang baru pada status terduga sebagai teroris, maka akan melahirkan persoalan baru yang tidak selalu mudah diselesaikan.

Menyelesaikan persoalan terkait kehidupan orang tidak cukup hanya mendasarkan pada kebenaran ilmiah, melainkan harus menggunakan cara yang lebih tinggi, yaitu arif, bijak atau hikmah. Kehati-hatian, bijak dan arif, serta kesabaran adalah mutlak menjadi pilihan. Siapapun dalam memperlakukan orang, apalagi hingga menghilangkan nyawa misalnya, sama sekali tidak boleh keliru. Manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh Dzat Yang Mencipakannya sendiri. Membunuh seseorang tanpa sebab yang dibenarkan adalah dipandang sama dengan membunuh semua orang. Perbuatan itu, resikonya sedemikian berat, maka harus dilakukan dengan berhati-hati sekali. Wallahu a�lam -

Sumber : Imamsuprayogo.com
×
Berita Terbaru Update