JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah tudingan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid atas penggunaan APBD untuk kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Ahok menilai tudingan itu sebagai fitnah.
"Ini gue juga pakai APBD kan pakai kantor Pemprov DKI. Kalian tanya sama saya (tentang Pilkada DKI di Balai Kota), kan kalian tulis, gimana dong saya di sini," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (31/3/2016).
Menurut Basuki, pernyataan Hidayat itu sama dengan menilai bahwa berbagai kebijakan yang dilakukannya merupakan sebuah kampanye, termasuk kebijakan pembelian lahan dan pembangunan rusun.
"Saya kasihan juga fitnahnya itu, kadang-kadang. Justru yang ada saya menghemat anggaran DKI," kata Basuki.
Jika niatnya untuk menarik simpati warga, kata Basuki, dirinya akan membagi-bagikan rusun tanpa syarat dan pengawasan ketat. Basuki membantah bahwa pembangunan rusun merupakan bentuk kampanye karena dirinya kerap mengusir warga yang menyalahgunakan unit rusun tersebut.
"Jadi, kasih tahu sajalah, kalau dia takut bersaing dan enggak punya program, aku ajarin program. Jadi, lebih pintar dikit jadi calon gubernur," kata Basuki.
(Baca: Hidayat Nur Wahid Tuding Ahok Gunakan APBD DKI untuk Kampanye)
Hidayat sebelumnya menyesalkan, Basuki sebagai calon petahana menggunakan jabatannya untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta.
"Harusnya, jangan sampai birokrasi dan APBD dipakai untuk pemenangan pilgub. Harusnya, (pilgub) di Jakarta menjadi pilgub yang berkualitas," ucap Hidayat.
sumber ; Kompas.com
"Ini gue juga pakai APBD kan pakai kantor Pemprov DKI. Kalian tanya sama saya (tentang Pilkada DKI di Balai Kota), kan kalian tulis, gimana dong saya di sini," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (31/3/2016).
Menurut Basuki, pernyataan Hidayat itu sama dengan menilai bahwa berbagai kebijakan yang dilakukannya merupakan sebuah kampanye, termasuk kebijakan pembelian lahan dan pembangunan rusun.
"Saya kasihan juga fitnahnya itu, kadang-kadang. Justru yang ada saya menghemat anggaran DKI," kata Basuki.
Jika niatnya untuk menarik simpati warga, kata Basuki, dirinya akan membagi-bagikan rusun tanpa syarat dan pengawasan ketat. Basuki membantah bahwa pembangunan rusun merupakan bentuk kampanye karena dirinya kerap mengusir warga yang menyalahgunakan unit rusun tersebut.
"Jadi, kasih tahu sajalah, kalau dia takut bersaing dan enggak punya program, aku ajarin program. Jadi, lebih pintar dikit jadi calon gubernur," kata Basuki.
(Baca: Hidayat Nur Wahid Tuding Ahok Gunakan APBD DKI untuk Kampanye)
Hidayat sebelumnya menyesalkan, Basuki sebagai calon petahana menggunakan jabatannya untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta.
"Harusnya, jangan sampai birokrasi dan APBD dipakai untuk pemenangan pilgub. Harusnya, (pilgub) di Jakarta menjadi pilgub yang berkualitas," ucap Hidayat.
sumber ; Kompas.com