Boy Sadikin. Foto: dok jpnn
JAKARTA - Boy Sadikin berang kepada mantan atasannya di PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Pasalnya, Sekjen PDIP itu menyamakan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dengan Ali Sadikin yang tak lain adalah ayah kandung Boy.
Boy yang mantan ketua DPD PDIP DKI itu menilai kepemimpinan Ahok sangat jauh berbeda dengan ketika sang ayah masih menjabat sebagai gubernur.
Karena buruknya kualitas kepemimpinan itu pula lah, Boy memilih hengkang ketika PDIP memutuskan mengusung Ahok di Pilkada DKI 2017.
"Dibilang Ahok dengan Ali Sadikin mirip. Saya bilang tanya ke masyarakat kalau tanya saya, saya bilang ya nggak mirip, kalau mirip saya pilih dia, dukung dia. Enggak tahu Pak Hasto tuh bisa ngomong gitu juga saya bingung. Kalau mirip, saya dukung dia. Ini karena nggak mirip, ya saya nggak milih dia. Kan aneh," ujar Boy Sadikin di kediamannya, Selasa (27/9).
Boy yang saat ini bergabung dengan tim Anies Baswedan-Sandiaga Uno berujar, jika PDIP mendukung Ahok-Djarot janganlah membanding-bandingkan dengan Ali Sadikin atau yang akrab dipanggil Bang Ali.
"Seakan-akan Hasto tahu kepemimpinan bapak saya dengan Ahok. Saya pengen tahu pada tahun 1966 sampe 1977 Hasto ada di Jakarta atau masih di Jawa. Umurnya juga berapa kok bisa bandingin kepemimpinan ayah saya dengan Ahok. Kalau mau dukung Ahok ya dukung aja lah nggak usah bandingkan," kata Boy.
Sebelumnya, Hasto Kristoyanto berujar bahwa sosok Ali Sadikin sebagai pemimpin DKI Jakarta terdapat pada diri Ahok saat ini.
Pasalnya, Sekjen PDIP itu menyamakan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dengan Ali Sadikin yang tak lain adalah ayah kandung Boy.
Boy yang mantan ketua DPD PDIP DKI itu menilai kepemimpinan Ahok sangat jauh berbeda dengan ketika sang ayah masih menjabat sebagai gubernur.
Karena buruknya kualitas kepemimpinan itu pula lah, Boy memilih hengkang ketika PDIP memutuskan mengusung Ahok di Pilkada DKI 2017.
"Dibilang Ahok dengan Ali Sadikin mirip. Saya bilang tanya ke masyarakat kalau tanya saya, saya bilang ya nggak mirip, kalau mirip saya pilih dia, dukung dia. Enggak tahu Pak Hasto tuh bisa ngomong gitu juga saya bingung. Kalau mirip, saya dukung dia. Ini karena nggak mirip, ya saya nggak milih dia. Kan aneh," ujar Boy Sadikin di kediamannya, Selasa (27/9).
Boy yang saat ini bergabung dengan tim Anies Baswedan-Sandiaga Uno berujar, jika PDIP mendukung Ahok-Djarot janganlah membanding-bandingkan dengan Ali Sadikin atau yang akrab dipanggil Bang Ali.
"Seakan-akan Hasto tahu kepemimpinan bapak saya dengan Ahok. Saya pengen tahu pada tahun 1966 sampe 1977 Hasto ada di Jakarta atau masih di Jawa. Umurnya juga berapa kok bisa bandingin kepemimpinan ayah saya dengan Ahok. Kalau mau dukung Ahok ya dukung aja lah nggak usah bandingkan," kata Boy.
Sebelumnya, Hasto Kristoyanto berujar bahwa sosok Ali Sadikin sebagai pemimpin DKI Jakarta terdapat pada diri Ahok saat ini.
Sosok itulah yang tepat untuk memimpin DKI Jakarta dengan berbagai problematika yang ada.
"Sementara Ahok juga diperlukan sebagai sosok yang bagaikan Ali Sadikin. Sosok pemimpin yang punya ketegasan dan berani bersikap. Termasuk menegakkan aturan perundang-undangan untuk kepentingan masyarakat DKI," ungkap Hasto.
Sebab pandangan yang berbeda terkait pasangan cagub-cawagub yang diusung dalam Pilgub DKI 2017, Boy memutuskan untuk hengkang dari PDIP pada Rabu (21/9) lalu. Tepat di hari pendaftaran Ahok-Djarot ke KPU DKI. (rmol/dil/jpnn)
"Sementara Ahok juga diperlukan sebagai sosok yang bagaikan Ali Sadikin. Sosok pemimpin yang punya ketegasan dan berani bersikap. Termasuk menegakkan aturan perundang-undangan untuk kepentingan masyarakat DKI," ungkap Hasto.
Sebab pandangan yang berbeda terkait pasangan cagub-cawagub yang diusung dalam Pilgub DKI 2017, Boy memutuskan untuk hengkang dari PDIP pada Rabu (21/9) lalu. Tepat di hari pendaftaran Ahok-Djarot ke KPU DKI. (rmol/dil/jpnn)
Sumber : Jpnn.com