Populasi Sapi di Merangin Ternacam / dok/metrojambi.com
BANGKO - Populasi sapi di Kabupaten Merangin sulit bertambah secara signifikan, bahkan terancam akan langka. Penyebabnya, angka penyembelihan atau pemotongan sapi betina produktif di wilayah ini cukup tinggi.Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinaskan) mencatat, 70 persen dari total penyembelihan sapi di Merangin adalah sapi betina produktif. Namun, Disnakan sulit mencegah penyembelihan indukan sapi tersebut.
"Angka pemotongan betina produksi di Merangin sangat tinggi. Angka pemotongan di RPH (Rumah Potong Hewan) itu 70 persennya betina produktif," ungkap Markoni, Kepala Disnakan Merangin.
"Tingginya pemotongan sapi betina karena kita tidak punya sapi penganti. Selain itu, harganya lebih murah dibandingkan dengan sapi jantan. Jadi sulitnya kita disitu, kalau ada anggaran untuk menganti sapi peternak tentu tidak kita biarkan," tambahnya lagi.
Markoni menyebutkan, populasi sapi di Merangin saat ini mencapai 16 ribu. Namun dilihat dari tingginya angka pemotongan tiap tahun, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun kedepan sapi sulit didapat di Merangin.
Tiap tahun, lanjut Markoni, rara-rata angka pemotongan sapi mencapai 4 ribu ekor. "Jika dibandingkan populasi dengan angka pemotongan, beberapa tahun ke depan tidak ada lagi sapi di Merangin," tuturnya.
Sumber : Metrojambi.com