JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono meninggal dunia di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, Senin (14/11) sekitar pukul 22.18 WIB. Pada Senin (14/11) sebenarnya Sarlito juga diminta Badan Reserse Kriminal Mabes Polri agar dapat menjadi saksi dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Setelah itu, Sarlito juga diundang untuk menghadiri konferensi di Singapura. Tetapi karena kesehatannya tiba-tiba menurun, ia langsung dilarikan ke rumah sakit. "Beliau meninggal pada usia 72 tahun," kata tetangga almarhum, Sulio, di sekitar tempat persemayaman di Rumah Duka di Kompleks Dosen UI, Ciputat, Selasa (15/11) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sarlito akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Giri Tama Tonjong, Parung, Bogor, Jawa Barat. Sedangkan sebelum dimakamkan, Sarlito akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Al Irfan yang berada di kawasan Komp Dosen UI Ciputat.
Menurut keterangan kerabat yang ditemui di rumah duka, penyakit yang mengakibatkan wafatnya ahli psikologi itu masih belum diketahui secara pasti. Tetapi kemungkinan karena ada gangguan pencernaan di ususnya.
Di sekitar rumah duka, para pelayat mulai berdatangan sejak pagi. Terdapat juga banyak karangan buka duka dari beragam pihak seperti dari Kapolda Metro Jaya M Iriawan dan juga dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Sarlito yang lahir di Purwokerto, 2 Februari 1944, pernah menjadi Dekan Fakultas Psikologi UI selama tujuh tahun hingga tahun 2004 dan spesialisasinya beragam antara lain dalam bidang Psikologi Sosial dan Lintas-Budaya. Pakar yang tulisannya kerap menghiasi media massa itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Program Ilmu Kepolisian UI pada periode 2007-2012.
Setelah itu, Sarlito juga diundang untuk menghadiri konferensi di Singapura. Tetapi karena kesehatannya tiba-tiba menurun, ia langsung dilarikan ke rumah sakit. "Beliau meninggal pada usia 72 tahun," kata tetangga almarhum, Sulio, di sekitar tempat persemayaman di Rumah Duka di Kompleks Dosen UI, Ciputat, Selasa (15/11) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sarlito akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Giri Tama Tonjong, Parung, Bogor, Jawa Barat. Sedangkan sebelum dimakamkan, Sarlito akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Al Irfan yang berada di kawasan Komp Dosen UI Ciputat.
Menurut keterangan kerabat yang ditemui di rumah duka, penyakit yang mengakibatkan wafatnya ahli psikologi itu masih belum diketahui secara pasti. Tetapi kemungkinan karena ada gangguan pencernaan di ususnya.
Di sekitar rumah duka, para pelayat mulai berdatangan sejak pagi. Terdapat juga banyak karangan buka duka dari beragam pihak seperti dari Kapolda Metro Jaya M Iriawan dan juga dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Sarlito yang lahir di Purwokerto, 2 Februari 1944, pernah menjadi Dekan Fakultas Psikologi UI selama tujuh tahun hingga tahun 2004 dan spesialisasinya beragam antara lain dalam bidang Psikologi Sosial dan Lintas-Budaya. Pakar yang tulisannya kerap menghiasi media massa itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Program Ilmu Kepolisian UI pada periode 2007-2012.
Sumber : Republika.co.id