Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mengenal asal usul sumber adanya ilmu pengetahuan (Sains & Teknologi)

Rabu, 25 September 2019 | 22.23 WIB Last Updated 2024-08-07T02:52:37Z

Pendahuluan

Kekaguman kita terhadap kepintaran manusia melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan (disiplin ilmu apa saja yang ditekuni) patut disyukuri.
Mulai dari terpesonanya seluruh dunia terhadap kepintaran Einstein.

Namun, supaya kita tidak tenggelam terhadap kepintaran manusia tersebut, alangkah lebih baik kita letakkan dalam posisi "DARI MANA ASAL-USUL ADANYA" Ilmu-Pengetahuan melalui kepintaran tadi?

GUNANYA: Agar menghindari manusia HANYA MENGAGUMINYA, lalu TERLUPAKAN "SANG PENCIPTA", SEBAB seolah-olah OTAKLAH YANG MENJADI sumber kepintaran atau Ilmu-Pengatahuan itu, tentu tidak terlepas dari apa-apa yang kita miliki atau yang kita capai sampai hari ini.
TINJAUAN BERDASAR AL-QURAN dan SUNNAH (Hadist). 

TELAAHAN:
Sayangnya Einstein pun akan kagum dengan kepintaran itu, tapi DIA TIDAK akan dapat menemukan dari mana usul-asalnya. Kitapun tidak pernah mempertanyakan kenapa dapat berfikir, pasti kita sangka selama ini OTAK.
Waktu tidur ada OTAK? ADA; KEMANA KEPINTARAN TADI?
KEMANA PENDENGARAN, KEMANA PENGLIHATAN, PENCIUMAN, PERKATAAN DAN PERASAAN?
Kenapa tidak dapat menggerakan badan?
SAYANG MANUSIA SELAMA INI BELUM SEMPAT MERENUNGKAN. Padahal WAKTU TIDUR semua anggota tubuh lengkap, APALAH LAGI MATI !
Setinggi apapun KEPINTARAN MANUSIA, tentu TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MENEMUKANJAWABANNYA.

SEBAB:

MANUSIA TIDAK DIJADIKAN DARI SCIENCE and TECHNOLOGY (ST), JUSTRU ST BERASAL DARI RUH, dikala ALLAH menyempurnakan KEJADIAN MANUSIA dengan MENIUPKAN kepadanya RUH; ALLAH-lah yang MEMBERIKAN PENDENGARAN (bukan telinga), PENGLIHATAN (bukan mata), PENCIUMAN (bukan hidung), PERKATAAN (bukan mulut) dan PERASAAN (bukan lidah).
QS(32)9: "Tsumma sawwahu wa nafakha fiihi mir ruuhihii wa ja’ala lakumus sam’a wal abshaara wal af idata qaliilam maa tasykuruun."
Artinya: "Aku SEMPURNAKAN KEJADIAN MANUSIA, AKU TIUPKAN RUH, AKU BERIKAN PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI. NAMUN SEDIKIT SEKALI MANUSIA BERTERIMA KASIH."
BARULAH kemudian munusia itu memperoleh Ilmu-pengatahuan, setelah RUH-NUR tersebutmengaktifkan substansi OTAK-MATA-TELINGA-MULUT-LIDAH sehingga manusia DAPAT BERFIKIR-MEMBACA-MENULIS-MENDENGAR -BERKATA-MERASA dll.
Lalu PATUT diketahui darimana sumber pendengaran-penglihatan penciuman- perkataan serta perasaan tadi !
Ketika semua manusia tidur, seluruh organ tubuh intak/ada-baik, tapi tidak dapat berbuat apa-apa (tidak dapat berfungsi).
QS(39)42: "Allahu yatawaffal anfusa hiina mautihaa waallatii lam tamut fii manaamihaa fayumsikullatii qadha 'alaihaal mauta wayursilul akhra ila ajalin musamman inna fii dzalika li-aayaatin liqaumin yatafakkaruun(a)."
Artinya: "Allah MEWAFAT; MEMEGANG RUH ORANG YANG MATI DAN RUH ORANG YANG TIDUR; Maka ditahan betul ruh orang yang mati, dan Dia dikembalikan ruh orang yang tidur sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, bagi kaum yang MAU BERPIKIR."
Justru setelah kita jaga dari tidur; barulah kemudian semua organ itu dapat berfungsi. Sebaliknya sumber dari pendengaran, penglihatan penciuman serta perkataan JUSTRU dipancarkan oleh RUH tersebut, yang berasal dari anugerah atau pemberian Allah berupa NIKMAT atau ZAT atau RASA.
QS(55) ada 31 ayat: "Fabiai-yi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan(i)"
Artinya: "NIKMAT TUHANMU yang mana yang ENGKAU DUSTAKAN?"
Proses thingking justru bermula dari RASA tersebut; yang dimulai dari:
REASON; artinya mengakali sesuatu dari tiada menjadi ada, lalu kemudian muncul proses:
THOUGHT-pikir, artinya KITA mulai memikirkan sesuatu-bagaimana wujudnya.
Lalu kemudian muncul proses berikutnya, namanya:
ILLUSION (khayal); kita berkhayal guna menciptakan sesuatu yang OBJEKTIF.
Tiba-tiba kita terasa memahaminya, namanya: UNDERSTAND: artinya kita paham-mengerti akan sesuatu ide yang akan kita inginkan ;
MAKA terjadilah PROSES AKAL yang menghasilkan sebuah: "SAINS dan TEKNOLOGI atau ILMU PENGETAHUAN".

Setelah kita memahaminya, maka ditransfer melalui RUH ke Brain atau Otak manusia.

Oleh karena itu setiap MANUSIA, akan dapat merasakan setelah mereka membaca sesuatu, mendengar sesuatu, menjadi dapat mengerti-memahaminya;

Maka pada saat itu yang berperan adalah RASA-NIKMAT TADI; (bukan substansi otak).

Nah, barulah kita mengenal adanya:

"SCIENCE and TECHNOLOGY" atau Ilmu-pengetahuan.

Kenapa manusia menjadi LUPA DIRI yang berdampak KESOMBONGAN dan LUPA DIRI-LUPA AKAN SANG KHALIQ.

SEBABNYA:

1. Belum sampainya pengetahuan asal-usul Ilmu pengetahuan itu;

2. Belum mengetahui BAHWA RUH ITU URUSAN TUHAN, bukan urusan ST;

3. ST akan tinggi efisiensinya bila Ruh bersih; di Urus oleh Tuhan;

4. Beruntunglah orang yang mensucikan dirinya, dengan INGAT dan SHALAT.

QS(87)14-15: "Qad aflaha man tazakka. Wa dzakarasma rabbihii fa shallaa."

Artinya: "Beruntunglah ORANG YANG MENSUCIKAN DIRInya yaitu DENGAN MENGINGAT DAN SHALAT."

Dapatkah manusia menjelaskannya ataupun mewujudkannya ?

Jawabannya:
TIDAK PERNAH dan TIDAK AKAN BISA.

Sebab:
Allah-lah yang menciptakan manusia yang bersifat : "bisikan syetan sebangsa jin dan manusia".

QS(114): "Qul a'uudzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas."

Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia, yang menguasai manusia, TUHAN manusia, DARI KEJAHATAN YANG MERAGU-RAGU DARI BISIKAN SYETAN YANG TERSEMBUNYI. YANG MEMBISIKKAN DALAM DADA MANUSIA, SEBANGSA JIN DAN MANUSIA."


Mengenal sifat Syetan-Jin-Manusia:

Sifat Syetan:

QS(26)221-226: "Hal unabbi-ukum 'alaa man tanazzalusy syayaathiin. Tanazzalu 'alaa kulli affaakin atsiim. Yulquunas sam'a wa aktsaruhum kaadzibuun. Wasy syu'araa-u yattabi'uhumul ghaawuun. A lam tara annahum kulli waadiy yahiimuun. Wa annahum yaquuluuna maa laa yaf'aluun."

Artinya: "Maukah Aku kabarkan kepadamu kepada siapa TURUNNYA SYETAN itu? Setan itu turun kepada TIAP-TIAP PENDUSTA-PEMBOHONG yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran dan kebanyakan mereka pendusta. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang sesat. Tidakkah engkau lihat sesungguhnya mereka BERJALAN DARI LEMBAH KE LEMBAH, dan sesungguhnya mereka mengatakan apa-apa yang tidak mereka kerjakan."


Sifat Manusia:

QS(100)6: "Innal insaana li rabbihii la kanuud", sesungguhnya MANUSIA itu KAFIR atau ENGKAR KEPADA TUHANNYA."

QS(70)19-20: "Innal insaana khuliqa haluu'aa. Idzaa massahusy syarru jazuu'aa."

Artinya: "MANUSIA itu BERSIFAT KELUH KESAH, SUKA MENANTANG, KALAU DIA SUSAH BERPUTUS ASA, KALAU dia MENDAPAT KESENANGAN DIA KIKIR."


Sifat Jin:

QS(25)43-44: "A ra-aita manit takhadza ilaahahuu hawaahu a fa anta takuunu 'alaihi wakiilaa. Am tahsabu anna aktsarahum yasma'uuna au ya'qiluuma in hum illaa kal an'aami bal hum adhallu sabiilaa."

Artinya: "Apakah engkau mengetahui bahwa kebanyakan orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya? Maka apakah engkau sebagai pemelihara atasnya? atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka mendengar atau memahami apa-apa yang engkau sampaikan? Adalah SEPERTI HEWAN BAHKAN LEBIH TERSESAT JALANNYA."


Karena itu:

SEMUA MANUSIA akan DAPAT MERASAKAN dan BAHKAN DAPAT MENDENGARKAN ADANYA SIFAT sifat tersebut, karena ADANYA NIKMAT-RASA-ZAT yang TELAH di anugerah ALLAH kepada setiap INSAN di dunia ini; dimana ada-beradanya.

Dari sinilah bermulanya kelupaan manusia terhadap dirinya, lupa diri-sehingga menimbulkan sifat yang tidak baik, seperti SIFAT SOMBONG akan keberhasilan-kekayaan-harta benda dll.

Karena itu RUH WAJIB DI URUS OLEH TUHANNYA.

QS(17)85: "Wayasaluunaka 'anirruuhi qulirruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum minal 'ilmi ilaa qaliilaa."

Artinya: "Dan kalau ada orang bertanya kepadamu tentang Ruh, katakan RUH ITU URUSAN TUHANMU, dan tiada yang mendapat pengetahuan itu melainkan sedikit sekali."

QS(27)91: "Innamaa umirtu an a'buda rabba haadzijil baldatil ladzii harramahaa wa lahuu kulli syai-iw wa umirtu an akuuna minal muslimiin."

Artinya: "Aku TERPERINTAH MENYEMBAH TUHAN di negeri yang terhormat (BAITULLAH), segala sesuatu kepunyaan Allah, AKU MASUK ORANG ISLAM DI TEMPAT INI."


Guna mencegah agar manusia TIDAK LUPA DENGAN DIRINYA, maka mukmin (abdi fil qalbil mukminiin-hambaku dalam hati mereka namanya mukmin-mukmin itu nama Ruh), DIWAJIBKAN:

MENDIRIKAN SHALAT AGAR dapat mencegah serta dapat menghindari dari SIFAT YANG TIDAK BAIK,seperti SOMBONG dll itu.

QS(29)45: "Utlu maa uuhiya ilaika minal kitaabi wa aqimish shalaata innash shalaata tanhaa 'anil fahsyaa-i wal munkari wa la dzikrullaahi akbaru wallaahu ya'lamu maa tashna'uun."

Artinya: "Bacakanlah Hai Muhammad apa-apa yang engkau wahyukan daripada Kitab dan DIRIKANLAH SHALAT (sebelum dikerjakan), SESUNGGUHNYA SHALAT ITU MENCEGAH DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR, dan sungguh mengingat Allah lebih besar keutamaannya. Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan."

QS(23)1-5: "Qad aflahal mu'minuun. Alladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun. Wal ladziina hum 'anil laghwi mu'ridhuun. Wal ladziina hum liz zakaati faa'iluun. Wal ladziina hum li furuujihim haafizhuun.”

Artinya: "SUNGGUH MENANG PASTI MENANG ORANG MUKMIN (bukan manusia) DALAM SHALAT KHUSYUK dan TAWADUK KEPADA ALLAH. Dan orang-orang yang berpaling dari perbuatan sia-sia. Dan orang-orang yang mengeluarkan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kehormatannya."

Di Baitullah itu turunnya petunjuk-wahyu;

QS(3)96: "Inna awwala baitiw wudhi'a lin naasi lal ladzii bi bakkata mubaarakaw wa hudal lil aalamiin."

Artinya: "Sesungguhnya inilah mula-mula RUMAH (BAITULLAH DI MAKKAH; BELUM ADA RUMAH DI PERMUKAAN BUMI INI, termasuk MASJIDIL AQSA, karena itu dibangun di zaman Nabi Sulaiman) YANG AKU NYATAKAN BAGI MANUSIA, BERKAT UNTUK IBADAH (artinya ibadah yang dilakukan oleh manusia akan MEMPUNYAI NILAI HAKEKAT, bila MENGETAHUI setiap ibadahnya, MENGHADAP KIBLAT INGATANNYA DI BAITULLAH); PETUNJUK SEISI ALAM (BUKAN BAGI ALAM, TETAPI ALAM INSAN, yaitu RUH yang bersemayam di dalam dada)."

Siapa yang membawa petunjuk?

QS(9)33, QS(48)28, QS(61)9: "Huwal-ladzii arsala rasuulahu bil huda wadiinil haqqi liyuzhhirahu 'aladdiini kullihi wakafa billahi syahiidan."

Artinya: "Dianya Allah yang mengutus SEORANG RASUL (Muhammad) dengan MEMBAWAPETUNJUK dan AGAMA yang BENAR agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi."

Siapa yang mendapat petunjuk?
QS(2)2-3: "Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal(n)-lilmuttaqiin(a). Al-ladziina yu'minuuna bilghaibi wayuqiimuunash-shalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)."

Artinya: ​
"Tidak sak dan ragu padanya itu Kitab; PETUNJUK BAGI ORANG TAQWA, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib-gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki, yang Kami anugerahkan kepada mereka."


Bagaimana HUKUM nya bila SHALAT TIDAK di BAITULLAH pada hakekatnya?

QS(8)35: "Wa ma kaana shalaatuhum 'indal baiti illa mukaa-aw wa tashdiyatan fa dzuuqul 'adzaaba bi maa kuntum takfuruun".

Artinya: "Dan TIDAKLAH SHALAT MEREKA itu DI BAITULLAH PADA HAKEKATNYA, LAIN TIDAK HANYA BERSIUL-SIUL dan BERTEPUK TANGAN, atau BERMAIN-MAIN saja; RASAI SIKSA oleh karena mereka itu KAFIR."


Namun, syaratnya WAJIB dipenuhi. Ketika mendirikan shalat wajib mengikut Rasul, tempatnya di Baitullah pada hakekatnya.

QS(24)56: "Wa aqiimush shalaata wa aatuz zakaata wa athii'ur rasuula la'allakum turhamuun."

Artinya: "dan DIRIKANLAH SHALAT, KELUARKAN ZAKAT, IKUT RASUL, supaya kamu mendapat rahmat."

QS(2)125: "Wa idz ja'alnal baita matsaabatal linnaasi wa amnaw wat takhidzuu mim maqaami Ibrahiima mushallaw wa' ahidnaa ilaa ibraahiima wa ismaa 'illa an thahiraa baitiya lith thaa-ifiina wal 'aakifiina warrukka'is sujuud."

Artinya: "Dan INGATLAH KETIKA KAMI MENJADIKAN RUMAH ITU BAITULLAH (BUKAN KA'BAH), UNTUK PULANG PERGI MANUSIA DAN TEMPAT YANG AMAN. Dan AMBIL-LAH BAITULLAH ITU TEMPAT SHALAT. Bersihkan-lah rumahKu untuk orang yang TAWAF, I'TIKAF, RUKUK DAN SUJUD."

QS(22)26: "Wa idz bawwa'naa li Ibrahiima makaanal baiti al laa tusyrik bii syai-aw wa thahhir baitiya lith thaa-ifiina walqaaimiina wa rukka'is sujuud."

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami TEMPATKAN IBRAHIM PADA TEMPATNYA DI BAITULLAH, seraya firman Kami, "JANGAN ENGKAU SEKUTUKAN AKU DENGAN YANG LAIN-LAIN, dan SUCIKANLAH RUMAHKU untuk orang-orang yang tawaf, orang-orang yang I'tikaf dan orang-orang yang ruku' dan sujud."



Kesimpulan:

1. Wajarlah Einstein BELUM MENGETAHUISUMER-ASAL ILMU PENGETAHUAN / SAINS-TEKNOLOGI tersebut, begitupun manusia pada umumnya;

2. Bila kita kembali kepada al-quran dan hadits; hanya utusan Allah-lah yang dapat menjelaskan segala sesuatu yang tersembunyi/terrahasia yang ada di dalam quran dan sunnahNya.

Namun utusan Allah yang 124.313 orang tersebutsudah habis tugas.

3. Karenanya, kita berhenti sesaat akan PESONA kemajuan Sains dan Teknologi (yang dikenal dengan Sumber daya manusia), SEBABNYA: sumber pesona itu berasal dari kebesaran ALLAH SWT, yang berada dalam hati setiap manusia BERNAMA RUH (sebenarnya Ruh itulah sumber daya manusia).

4. Bahwa akan lebih baik efisiensi sains dan teknologi; bila Ruh nya DI URUS OLEH TUHAN. Sehingga objek penelitian manusia tidak saja terbatas kepada management; tetapi hendaknya juga terhadap objek manusia itu sendiri (Man).
LALU KEMANA KITA MESTI BERTANYA?

Berikut disampaikan beberapa firman Tuhan dalam Qur'an dan hadist, guna memperoleh pengetahuan  agama; (KEMANA KITA BERTANYA TENTANG AGAMA?);

seperti di bawah ini:

1. QS(2)207: "Wa minan naasi may yasyrii nafsahub tughaa-a mardhaatillahi wallahu ra-uufum bil 'ibaad."

Artinya: "Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk mencari z Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya."

2. QS(16) 43-44: "Wa maa arsalnaa min qablika illaa rijaalan nuuhiiilaihiim fas aluu ahladz dzikri in kuntum laa ta'lamuun."

Artinya: "Dan tidak kami mengutus sebelum Engkau melainkan laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kamu kepada mereka yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui; "Dengan bukti-bukti dan kitab-kitab. Dan kami menurunkan Qur'an kepadamu supaya kamu menjelaskan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka supaya mereka berfikir."

3. QS(21)7: "Wa maa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhii ilaihim fas aluu ahladz dzikri in kuntum laa ta'lamuun."

Artinya "Dan Kami tiada mengutus Rasul sebelum-mu melainkan laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui."
                       
4. QS(36)20-21: "Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin. Ittabi'uu mal laa yas-alukum ajraw wa hum muhtaduun."

Artinya: "Nanti akan datang seorang laki-laki berlari-lari dari ujung kota, menyuruh orang beriman kepada Allah. Berkata laki-laki itu, "IKUT UTUSAN-UTUSAN ITU", IKUT OLEHMU KEPADA ORANG YANG TIDAK MENGHENDAKI UPAH DAN GAJI BAHWA IA MEMPEROLEH PETUNJUK."


Apa yang seharusnya diselesaikan pada diri kita masing-masing?:

QS(2)147: "Alhaqqu mir rabbika fa laa takuunanna minal mumtariin."

Artinya: "Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah engkau termasuk orang-orang yang ragu."


Bagaimana penyelesaiannya? Apakah dapat dilakukan secara kolektif (bersama-sama)?

TERNYATA TIDAK BISA!

QS(13)11: "Lahuu mu'aqqibaatum mim baini yadaihi wa min khalfihii yahfazhuunahuu min amrillaahi innallaaha laa yughayyiru maa bi quamin hattaa yughayyiruu maa bian fusihim wa idzaa araadallaahu bi qaumin suu-an fa laa maradda lahuu wa maalahum min duunihii miw waal."

Artinya: Bagi manusia ada (malaikat) mengikutnya bergantian di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MERUBAH BARANG suatu kaum sehingga mereka merubah BARANG YANG ADA PADA DIRI MEREKA SENDIRI. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selain-Nya."

Allah tidak merubah barang yang ada pada satu kaum sehingga mereka merubah barang yang ada pada dirinya.

Ternyata yang dirubah itu adalah ZAT atau RASA atau NIKMAT;
QS(8)53: "Dzaalika bi annallaaha lam yaku mughayyiran ni'matan an'amahaa 'alaa qaumin hatta yughayyiru maa bi anfusihim wa annallaaha samii'un 'aliim."

Artinya: "Bagi manusia ada (malaikat) mengikutnya bergantian di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya ALLAH TIDAK MERUBAH BARANG SUATU KAUM SEHINGGA MEREKA MERUBAH NIKMAT ATAU RASA PADA DIRI MEREKA SENDIRI. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selain-Nya."


Bagaimana bentuk rasa yang hendak diperbaiki atau dirubah tersebut?

Jawabannya: SYAKWA SANGKA DAN RAGU.

HENDAKLAH setiap manusia dapat menyadari syak-wasangka ADALAH PANGKAL bermula munculnya perbuatan keji dan mungkar dikalangan msyarakat di antara manusia dengan manusia lainnya, dalam keluarga, masyarakat maupun negara.

Oleh karena itu, YANG DAPAT MERUBAH mesti dari dirinya pula, tidak dapat dibantu oleh orang lain, melainkan diri mereka sendirilah yang wajib menyelesaikannya; mulai pada diri sendiri.

Hadits Rasulullah: IBDA' BINAFSIKUM.

QS(2)44: "A ta'muruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum wan antum tatluunal kitaaba a fa laa ta'qiluun."

Artinya: "Kenapa engkau menyuruh MANUSIA berbuat kebajikan, engkau LUPA DIRI engkau sendiri, sedang engkau membaca KITAB Tuhan, adakah tidak engkau BERAKAL?"


Oleh sebab itu wajarlah ilmu pengetahuan dan teknologi TIDAK PERNAH akan dapat menyelesaikan prilaku manusia yang bercorak ragam ini.

Alasannya:
Manusia bukan diciptakan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Justru ilmu pengetahuan dan teknologi adalah produk manusia.

Sedangkan manusia diciptakan oleh Allah dari kedua ibu bapak;
QS(49)13: “Yaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min dzakariw wa untsaa wa ja’alnaakum syu’uubaw wa qabaa-ila li ta’aarafuu inna akramakum ‘indallaahi atqaakum innallaaha ‘aliimun khabiir.”

Artinya: “Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami MENCIPTAKAN KAMU DARI SEORANG LAKI-LAKI DAN SEORANG PEREMPUAN, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya SEMULIA-MULIA kamu DI SISI ALLAH ialah yang lebih TAQWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."

Lalu Allah sempurnakan kejadian manusia dengan meniupkan ruh;
QS(32)9: “Tsumma sawwahu wa nafakha fiihi mir ruuhihii wa ja’ala lakumus sam’a wal abshaara wal af idata qaliilam maa tasykuruun."

Artinya: “Aku SEMPURNAKAN KEJADIAN MANUSIA, AKU TIUPKAN RUH, AKU BERIKAN PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI. NAMUN SEDIKIT SEKALI MANUSIA BERTERIMA KASIH."

Ruh itulah yang memberi warna berpikir, yang memberikan penglihatan, pendengaran dan hati.
Sayang dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mereka lupa akan dirinya, bahkan bersikap SOMBONG dan ANGKUH; LUPA KACANG dengan KULITNYA.

TIDAK MENGETAHUI dari mana SUMBER ilmu pengetahuan dan teknologi itu.
Seharusnyalah manusia dapat menyadari dan mengetahui bahwa tingkah laku manusia dijadikan dan di bentuk oleh bisikan setan sebangsa jin dan manusia;

ITULAH SEBABNYA manusia TIDAK PERNAH BERHENTI BERSELISIH-TIDAK MAU KALAH, MAU BENARNYA SENDIRI-PENDAPAT ORANG LAIN SALAH SEMUA, DIALAH YANG PALING BENAR.
Padalah DIA telah menyembunyikan kebenaran.


Maka dari itu; QS(2)149: "Wa min haitsu kharajta fa walli wakhaka syathral masjidil haraami wa innahuu lal haqqu mir rabbika wa mallaahu bi ghaafilin 'amma ta'maluun."

Artinya: "Dan darimana saja engkau keluar maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya itulah kebenaran dari Tuhanmu. Dan Allah tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan."

QS(2)150: "Wa min haitsu kharajta fa walli wajhaka syahtral masjidil haraami wa haitsu maa kuntum fa wallu wujuuhakum syahtrahuu li-alla yakuuna lin naasi 'alaikum hujjatun illal ladziina zhalamuu minhum fa laa takhsyauhum 'alaikum wap la'allakum tahtaduun."

Artinya: "Dan darimana saja kamu ke berada maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan darimana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya agar orang-orang itu tidak mempunyai alasan untuk membantahmu kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu, dan agar Aku sempurnakan nikmatKu atas kamu dan supaya kamu mendapat petunjuk."

QS(2)151: "Kamaa arsalnaa fiikum rasuulam minkum yatluu 'alaikum aayaatinaa wa yuzzakkiikum wa yu'allimukumul kitaaba wal hikmata wa yu'allimukum maa lam takuunu ta'lamuun."

Artinya: "Sebagaimana Kami mengutus seorang Rasul dari golonganmu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kamu Qur'an, hikmah dan mengajarkan kepadamu apa-apa yang blum kamu ketahui."
Bagaimana cara menyelesaikannya:

QS(2)152-153:

"Fadz kuruuni adzkurkum wasy kuruu lii wa la takfuruun. Yaa ayyuhal ladziina aamanus ta'iinuu bishshabri washshalati innallaaha ma'ashaabiriin."

Artinya:

"Sebab itu ingatlah olehmu akan Daku, hanya mengingatkan Aku akan di engkau dan bersyukurlah kepadaKu dan jangan kamu kufur dengan nikmat. Hai orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

Hadist Rasulullah:

"Idza wusidal amru ila ghoiri ahli
fantaziris saa'ah."

Artinya: "Apabila diserahkan suatu perkara kpd bukan ahlinya, maka tunggu kehancurannya."


5. Baca juga firman Tuhan di bawah ini untuk menambah rujukan:

QS(53) 2,3,4: "Maa dhalla shaahibukum wa maa ghawaa. Wa maa yanthiqu 'anil hawaa. In huwa illaa wahyuy yuuhaa."

Artinya: "TIDAKLAH SESAT SAHABAT-SAHABAT itu, dan TIDAK KELIRU, Dan dia tidak menuturkan menurut hawa nafsunya, tiada lain kecuali wahyu yg diwahyukan."

6. Persoalan agama tidak dapat diselesaikan melalui pengetahuan yang diperoleh melalui sekolah, yang diajarkan dari guru ke guru dari silsilah ke silsilah. Karena pengetahuan dari guru ke guru adalah pengetahuan yang sangat terbatas dari kemampuan proses akal manusia itu sendiri, dari text yg terbatas, konteks yang terbatas, dan kemampuan berfikir juga terbatas. Yang akan menimbulkan perbantahan yang tidak akan pernah habis-habisnya. Yang menimbulkan paradigma shift epistimologi.

Sebaliknya Allah mememerintahkan kepada orang yang taqwa untuk mencari Washilah seperti firman di bawah ini:

QS(5)35: "Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha wab taghu ilahil wasiilata wa jahiduu fii sabiilihii la'allakum tuflihuun."

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah kepadaNya dan berjihadlah pada jalanNya supaya kamu mendapat keberuntungan."

Karena itu berpeganglah dengan dua pusaka abadi, yaitu Quran dan SunnahNya; DIRIKANLAH SHALAT IKUT RASUL DI BAITULLAH dan tentu mereka itu tidak berkehendak untuk di didik oleh manusia ke manusia. Sebab mereka itu langsung dapat berhubungan dengan Allah dan RasulNya.

Sumber : rimanews.com 



×
Berita Terbaru Update