Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh, Peraih Nobel yang Jadi Bankir Rakyat Miskin

Rabu, 07 Agustus 2024 | 16.55 WIB Last Updated 2024-08-07T09:55:52Z



Internasional, -  Peraih Nobel Bangladesh, Muhammad Yunus akan memimpin pemerintahan sementara negara tersebut setelah mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri. Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negara yang tengah diwarnai protes besar-besaran mahasiswa, Senin (5/8/2024). Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin lalu membubarkan parlemen usai Hasina yang memimpin selama 15 tahun akhirnya mundur, diberitakan Sky News, Selasa (6/8/2024).

 Hasina melarikan diri ke India. Dia diperkirakan akan berangkat ke London untuk mencari suaka politik. Saudara perempuannya, Rehana yang berkewarganegaraan Inggris disebut akan menemani Hasina. Kejadian ini dipicu protes penuh kekerasan berminggu-minggu terkait keadilan kuota pegawai negeri. Diperkirakan protes itu mengakibatkan lebih dari 300 orang terbunuh. Lalu, siapa itu Muhammad Yunus dan bagaimana dia bisa menjadi pengganti Hasina?

Muhammad Yunus pemimpin baru Bangladesh Sekretaris pers Presiden Mohammed Shahabuddin, Joynal Abedin mengumumkan Muhammad Yunus dipilih sebagai pemimpin sementara pengganti Hasina pada Rabu (7/8/2024) pagi. Anggota lain dari pemerintahan Yunus akan segera diputuskan setelah berdiskusi dengan partai politik dan pemangku kepentingan lainnya, dikutip dari Al Jazeera, Selasa. Shahabuddin juga memecat kepala polisi nasional yang terlibat dalam protes mahasiswa dan menunjuk penggantinya. 

Presiden juga memerintahkan pemimpin oposisi Khaleda Zia dibebaskan dari tahanan rumah. Zia adalah saingan Hasina yang dihukum atas tuduhan korupsi pada 2018. Keputusan itu diambil setelah para pemimpin protes mahasiswa, kepala tiga divisi militer, dan anggota masyarakat sipil, dan beberapa pemimpin bisnis mengadakan pertemuan dengan presiden selama lebih dari lima jam pada Selasa malam. Yunus dipilih sebagai pemimpin pemerintah sementara atas dukungan dari para pemimpin kelompok mahasiswa yang menggelar aksi protes, dilansir dari Al Jazeera, Senin. 

Pemimpin protes mahasiswa juga berulang kali mengatakan tidak menerima pemerintahan yang dipimpin tentara. Juru bicara Yunus mengatakan, dia menerima permintaan tersebut. Namun, Yunus akan pulang ke Bangladesh usai menjalani prosedur medis di Paris, Perancis. Dia berada di sana sebagai penasihat penyelenggara Olimpiade 2024. Sementara itu, Panglima Militer Jenderal Waker-Uz-Zaman mengatakan akan terus membendung kerusuhan dan menyelidiki kematian ratusan korban.

Muhammad Yunus (83) merupakan pelopor keuangan mikro di Bangladesh, ekonom, bankir, sekaligus lawan politik dan kritikus Hasina. Yunus dikenal sebagai "bankir bagi orang-orang termiskin di antara yang miskin", diberitakan AP News. Lahir di Chittagong pada 1940, Yunus merupakan pendukung kuat kemerdekaan Bangladesh dalam perang antara negara itu dengan Pakistan pada 1971. 

 Dikutip dari The Washington Post, Yunus bekerja sebagai dosen ekonomi di Chittagong University ketika kelaparan melanda Bangladesh pada 1974. Penduduk desa berpenghasilan rendah terpaksa mengambil pinjaman berbunga sangat tinggi. Akibatnya, banyak orang terpaksa bekerja sebagai budak untuk membayar utang. Terinspirasi kejadian itu, Yunus mendirikan Grameen Bank pada 1983. Bank menyediakan pinjaman bagi warga miskin terutama perempuan tanpa jaminan. Pengembalian uang hanya tergantung kepercayaan antarwarga. Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua, Apa Saja Kekerasan yang Dilakukan? Artikel Kompas.id Bank itu berhasil mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan. Hal tersebut mendorong pembiayaan serupa dari negara lain. Keberhasilan Yunus membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2006. Saat itu, lebih dari 7 juta warga telah menerima pinjaman dengan persyaratan mudah dari banknya.

 PM Bangladesh yang Mundur Setelah Demo Maut Konflik Yunus dan Hasina Pada 2007, Yunus mengumumkan niat terjun ke politik. Setahun kemudian, pemerintahan Hasina meluncurkan penyelidikan terhadapnya. Yunus dituduh menggunakan kekerasan untuk menagih pinjaman dari perempuan miskin. Hasina lalu meninjau ulang kegiatan Grameen Bank pada 2011. Yunus dicopot sebagai pimpinan dengan alasan usianya yang sudah 73 tahun melewati batas usia pensiun resmi 60 tahun. Yunus pun dipidana enam bulan penjara. Usai bebas, dia kembali didakwa menggelapkan dana kesejahteraan pekerja dari perusahaan telekomunikas GrameenPhone. Dia juga menghadapi lebih dari 100 tuntutan hukum lain. Semua tuduhan itu dia bantah. Baca juga: Jejak Politik Sheikh Hasina, PM Bangladesh yang Mundur Setelah Demo Maut Meski menghadapi tuduhan bertindak kriminal dari Hasina, para mahasiswa yang memprotes pemerintah justru mendukungnya. Ini karena Yunus terkenal berseberangan dengan Hasina selama mantan perdana menteri itu menjabat. Para mahasiswa pun pilih mencalonkan salah satu lawan politik terbesar Hasina. "Kami semua bersukacita. Monster yang berada di atas kami telah pergi. Hari ini kami bebas. Kekuatan baru telah muncul, kaum muda," kata Yunus.


Sumber Kompas.com


×
Berita Terbaru Update